Sterilisasi
merupakan suatu proses untuk memusnahkan segala jenis mikroorganisme dan spora
pada alat dan bahan yang akan digunakan. Sterilisasi terdiri dari 2 macam yaitu
sterilisasi kering dan basah. Sterilisasi kering digunakan untuk mensterilisasi alat
seperti sectio set, tabung reaksi
ulir dan kapas serta cawan petri. Sedangkan sterilisasi basah digunakan untuk
mensterilkan media.
Sterilisasi Kering
Alat – alat
yang akan disterilisasi seperti tabung reaksi dan cawan petri yang telah
digunakan untuk kegiatan uji mikrobiologi sebelumnya didestruksi terlebih
dahulu pada autoclave dengan suhu 121oC
selama 15 menit, kemudian dicuci dengan menggunakan sabun. Setelah itu
dikeringkan lalu dibungkus rapat dengan menggunakan kertas pembungkus. Tabung
reaksi non ulir sebelum dibungkus dengan kertas ditutup terlebih dahulu dengan
menggunakan kapas. Selanjutnya disterilisasi menggunakan oven dengan suhu 170oC
selama ± 2 jam. Sterilisasi panas kering pada temperatur lebih dari
150oC efektif menghancurkan mikroorganisme
hidup dengan sebuah proses kehilangan kelembaban pada alat.
Sterilisasi
kering dapat dilihat pada Gambar 4. Adapun langkah sterilisasi kering dengan
oven di Balai KIPM Kelas II Semarang adalah sebagai berikut:
·
Cawan
petri dan tabung reaksi yang akan disterilisasi dibungkus dengan kertas
pembungkus supaya tidak terkontaminasi.
·
Setelah
terbungkus rapi lalu dimasukkan kedalam oven.
·
Sterilisasi
dilakukan selama ± 2 jam dengan suhu 170oC.
Gambar
4. Sterilisasi Kering
Sterilisasi
Basah
Sterilisasi
basah dapat menggunakan autoclave Hirayama
tipe HVE-50. Sterilisasi basah
menggunakan autoclave dengan suhu 121oC
selama 15 menit. Suhu 121oC merupakan batas yang baik
untuk membunuh mikroorganisme yang tahan pemanasan, terutama ditujukan untuk
membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sedangkan
lamanya waktu sterilisasi yakni 10-15 menit merupakan perpanjangan waktu
yang optimal untuk memberi kesempatan pada uap air agar meresap ke dalam sel/ bahan yang akan disterilkan.
Media yang akan disterilisasi di dalam erlemeyer, tabung reaksi maupun wadah
kaca lainnya dibungkus dengan kertas agar
dapat alumunium lalu di lapisi kertas pembungkus agar tidak terkontaminasi. Sterilisasi basah dapat dilihat pada
Gambar 5. Adapun cara sterilisasi basah adalah sebagai berikut:
·
Dicolokkan kabel autoclave ke sumber listrik.
·
Ditekan tombol “ON”
·
Dibuka tutup autoclave (unlock),
kemudian dimasukkan alat dan bahan yang akan disterilisasi.
·
Setelah semua alat dan bahan dimasukkan
dengan rapi, autoclave kemudian
ditutup (lock).
·
Ditekan tombol “Mode 1”, kemudian tekan tombol
“next”.
·
Diatur suhu 121oC dan tekan “set”,
kemudian tekan tombol “next”.
·
Diatur waktu sterilisasi, yaitu 15 menit,
kemudian tekan tombol “next”.
·
Ditekan tombol “START”
·
Ditunggu hingga suhu menurun menjadi 75o
·
Dibuka autoclave.
Gambar 5. Sterilisasi Basah
Gambar 5. Sterilisasi Basah
Sterilisasi cawan
petri dilakukan dengan dua tahap, pertama cawan petri direbus dalam air hingga
mendidih kemudian ditiriskan di bawah sinar matahari hingga kering, selanjutnya
cawan petri dibungkus dengan koran. Tahap kedua cawan petri dimasukkan ke dalam
open dengan suhu 180ºC selama tiga jam. Sterilisasi media untuk peremajaan
cendawan dilakukan dengan cara sterilisasi panas-lembab yaitu menggunakan autoclave dengan uap air jenuh
bertekanan 1 atm selama 15 menit pada suhu 121ºC. Sterilisasi alat-alat seperti
jarum inokulasi dilakukan dengan cara pembakaran atau bisa juga dengan merendam
terlebih dahulu dalam alkohol 70% (Budi et
al., 2010).
Daftar Pustaka:
Budi,
Sri Wilarso., Erdy Santoso dan Akhmad Wahyudi. 2010.
Identifikasi Jenis-jenis Fungi yang Potensial terhadap Pembentukan Gaharu dari
Batang Aquilaria spp. Jurnal SILVIKULTUR Tropika. 1(1).
No comments:
Post a Comment