Translate

Friday 1 May 2015

Kunjungan HIMATEKPAL ITS ke BEM FPIK UB





 (Sabtu, 18 April 2015) BEM Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang mengadakan diskusi kemaritiman dengan  Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh November. Acara dimulai pada pukul 10.00 WIB, terlambat jauh dari acara yang telah terjadwalkan yang semula direncanakan pada pukul 08.00 WIB.  Peristiwa ini dikarenakan pihak HIMATEKPAL baru berangkat pada pukul 08.00 WIB dari Surabaya. Sebelum diskusi berlangsung kedua lembaga ini mengadakan sharing organisasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui susunan struktural organisasi serta program kerja yang telah direncanakan maupun yang telah dilaksanakan sehingga nantinya diharapkan saling menginpirasi dari kelebihan masing-masing lembaga.
Setelah dilakukan sharing organisasi, para peserta istirahat, sholat dan makan siang. Kemudian acara dilanjutkan diskusi kemaritiman yang diawali dengan penampilan vidio permasalahan perikanan dari WWF.  Masalah perikanan yang dijelaskan WWF adalah overfishing terjadi karena penggunaan trawl, long line, dan bom.Diskusi ini dimoderatori oleh Risris, Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan angkatan 2013. Diskusi mulai aktif setelah moderator meminta pendapat tentang Overfishing yang telah terjadi di Indonesia. Menurut pendapat salah satu peserta dari HIMATEKPAL, "Overfishing tidak hanya dilakukan oleh nelayan indonesia namun  kebanyakan dilakukan oleh nelayan dari luar negeri yang mempunyai kapasitas penangkapan lebih besar atau mereka yang biasa menggunakan trawl sehingga ikan dari berbagai ukurang bisa tertangkap sehingga ikan yang tumbuh dan berkembang biak lebih sedikit". Long line juga menjadi penyebab overfishing karena ikan yang ditangkap tidak bisa ditentukan jenisnya dan ukurannya.

Solusi yang mereka tawarkan antara lain menurunkan suku bunga nasional menjadi 12%, Pemerintah seharusnya mensubsidi kapal 30 GT, meningkatkan pemberdayaan perikanan, memperketat peraturan pemerintah, memperketat penjagaan wilayah, menggunakan alat selektif untuk penangkapan ikan, meningkatkan koordinasi dan keamanan di laut, pengawasan terhadap petugas yang masih kongkalikong. Selain itu para peserta diskusi juga mengharapkan tindakan nyata dari diskusi. Pendapat yang ditampung dari hasil diskusi tersebut yaitu mengadakan sekolah tinggi ilmu nelayan, mengatur kapal nelayan dalm birikrasi,menentukan waktu melaut dan memberikan alat selektif yang sesuai untuk penangkapan ikan.


Setelah diskusi selesai dilanjutkan foto bersama. Acara selesai pada pukul 15.00 WIB.