Translate

Sunday 11 October 2015

“Berinovasi, Berkontribusi, Mengabdi Tiada Henti”


Mahasiswa merupakan sekelompok pemuda yang diharapkan dapat membawa perubahan bangsa Indonesia yang lebih baik. Hal ini dikarenakan mahasiswa memiliki pengetahuan yang luas, intelektualitas yang cukup bagus serta mempunyai cara berpikir yang lebih matang dan dapat diandalkan. Di mata masyarakat  mahasiswa merupakan seseorang yang tahu dan pintar dalam segala hal sehingga keberadaannya diharapkan dapat membawa kontribusi yang nyata kepada masyarakat luas.
 Salah satu poin Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Tujuan dari poin tersebut yaitu mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan dan mengamalkan  ilmu pengetahuan serta teknologi yang didapatkan di bangku kuliah kepada masyarakat sekitar  kampus khususnya dan masyarakat di Indonesia pada umumnya. Hal ini didukung dengan peran mahasiswa sebagai Agent Of Change (Generasi Perubahan), Social Control (Generasi Pengontrol) dan Iron Stock (Generasi Penerus)  untuk mewujudkan perubahan  dan pembangunan bangsa secara cepat. 
Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat tentu mempunyai andil di dalamnya. Sebagai generasi perubahan (Agent Of Change) inilah fungsi penting seorang mahasiswa untuk ikut serta berkontribusi menyumbangkan hasil pemikirannya untuk meningkatkan dan merubah perekonomian masyarakat demi kesejahteraan. Pada ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan momen yang sangat tepat untuk memberdayakan masyarakat demi kesejahteraan yang lebih baik dengan saling bekerjasama mengelola hasil produk ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) secara berkelanjutan sehingga kontribusi mahasiswa tak akan pernah berhenti.  Dalam ajang ini kelompok PKM yang satu dengan kelompok yang lainnya bisa saling bersinergi memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar masyarakat tentunya dengan bahan/pokok ide PKM yang sama.
Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah suatu wadah yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan  teknologi  yang telah dipelajarinya di perkuliaahan kepada masyarakat luas. Manfaat dari progam ini bagi mahasiswa adalah mendapatkan insentif,  mendapatkan pengalaman, mendapatkan kenalan atau koneksi serta dapat membantu membangun Bangsa Indonesia melalui ide-ide kreatif. Pada bulan juni yang lalu sebelum Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari DIKTI untuk penyeleksian peserta yang lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2015, salah satu tim PKM dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya berkontribusi nyata di Desa Sukokerto, Pajarakan, Probolinggo, Jawa Timur. Sebagai langkah awal tim mereka merekrut 10 orang untuk mengikuti program tersebut secara gratis, 2 dari 10 orang tersebut adalah saya sendiri dan rekan saya Inessa Putri penerima manfaat Beastudi Etos Malang 2014. Aksi yang telah kami lakukan yaitu melakukan konservasi Hutan Mangroef dengan menanam 250 pohon mangroef sebagai langkah awal di pantai Tambak Sari, Probolinggo dan pemberian sumbangan dana untuk perawatan konservasi mangroef tersebut. Di harapkan wilayah tersebut terhindar dari abrasi laut serta menjadi tempat pariwisata konservasi hutan mangroef buatan dimana pengunjung dapat menanam pohon mangroef sendiri kemudian dapat merawatnya sampai tumbuh besar  dan bisa mengecek pertumbuhannya di website resmi “Baby Mangroef”. Pengunjung juga bisa bergabung menjadi anggota “Family Baby Mangroef”. Hal ini dapat memberikan dampak positif kepada masyakat sekitar untuk menambah penghasilan sehari-hari serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan adanya pariwisata akan diselenggarakan ini.
Mangroef memiliki manfaat yang sangat banyak. Buah mangroef  bisa dijadikan produk olahan pangan dan non pangan. Produk olahan pangan yaitu keripik, sirup, dodol dan tepung buah mangroef. Sedangkan Produk olahan non pangan yaitu sabun dan bahan pewarna alami. Tim yang memiliki hasil PKM maupun produk inovator yang sejenis atau berkaitan dengan mangroef bisa saling bekerjasama untuk meningkatkan penghasilan masyarakat sekitar. Sehingga desa tersebut bisa dijadikan sebagai Desa Produktif atau Desa Binaan.
Desa Sukokerto, Pajarakan, Probolinggo juga memiliki potensi hasil alam yang melimpah. Selain pohon bakau atau pohon mangroef, desa tersebut memiliki potensi untuk budidaya ikan, kepting, udang  dan rumput laut. Namun sebagian besar budidaya tersebut milik perseorangan dan masyarakat masih mengandalkan hasil laut. Sehingga diharapkan tim Mahasiswa yang mempunyai hasil PKM yang sejenis bisa diterapkan di desa tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.


Mahasiswa yang mempunyai hasil PKM yang telah didanai dikti dapat bersinergi dengan tim PKM lain untuk membangun desa produktif di wilayah Indonesia. Sehingga hasil pemikiran mereka tidak hanya bermanfaat untuk diri mereka sendiri namun juga bermanfaat untuk orang lain. Dalam pembangunan desa produktif seharusnya juga di dukung oleh  pemerintah setempat untuk bantuan sumbangan dana agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Di harapkan dengan kegiatan seperti ini mahasiswa terus berinovasi dan berkreatifitas mengembangkan diri serta berkontribusi secara nyata kepada masyarakat. Dikti diharapkan juga membentuk suatu lembaga untuk menampung hasil dari PKM Mahasiswa yang layak untuk di terapkan kepada masyarakat luas sehingga dalam pengelompokannya juga lebih mudah untuk membangun desa produktif yang efektif.  Mahasiswa juga diharapkan untuk mengabdi tiada henti kepada masyarakat demi kejayaan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Semoga lahir desa-desa produktif lain untuk Indonesia yang lebih baik.

Sunday 4 October 2015

Photoboot Himatekpal


Orientasi ETOS Nasional Wilayah Malang 2015

Malang, Mahasiswa penerima manfaat beastudi ETOS Universitas Brawijaya wilayah Malang saat ini (05/09) sedang mengadakan kegiatan ORENS (Orientasi Etos Nasional) Indoor untuk menyambut mahasiswa baru penerima Beastudi ETOS angkatan 2015 di Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. Acara ini merupakan agenda ETOS setiap tahunnya. Kegiatan ini dimulai sejak pukul 06.00 WIB.

Materi yang akan disampaikan kepada peserta ORENS yaitu materi tentang Dompet Dhuafa yang akan disampaikan oleh Koordinator Wilayah Etos Malang Bapak Abdul Khaqim, Kiat-kiat menjadi Mawapres oleh Mas Fatih mahasiswa Berprestasi 2014 Fakultas Hukum, materi tentang Organisatoris oleh Mas Reza Pratama Presiden EM Universitas Brawijaya 2014, serta Achivment Motivation Training (AMT) oleh Pak Ilham dosen psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

“Bung Karno mengatakan beri Saya 10 Pemuda maka akan Saya guncangkan dunia, namun cukup beri Saya 11 Mahasiwa ETOS akan Saya guncangkan Universitas Brawijaya” demikian yang dipaparkan oleh Billy Juliadi selaku Ketua Panitia ORENS 2015. Dia juga mengatakan bahwa pelaut yang handal tidal dilahirkan pada laut yang tenang. Harapannya, calon Etoser 2015 dapat menjadi generasi ETOS yang cerdas, handal, kuat, tangguh, berprestasi dan berjiwa sosial serta dapat memanfaatkan uang saku setiap bulan dan pembinaan ETOS dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tema kegiatan ini yaitu Generasi Cerdas Menuju Indonesia Emas.


 “Meskipun Saya Tidak Lulus Ujian Nasional namun tidak menjadikan saya terpuruk, itu malah menjadi semangat dan motivasi bagi saya untuk bisa lebih baik lagi dan lagi.  Bukan seberapa banyak kamu mendapatkan piala, sertifikat atau penghargaan lainnya, tapi seberapa banyak kamu bermanfaat untuk untuk orang lain” demikian yang disampaikan oleh Mas Fatih Mahasiswa Berprestasi 2014 Fakultas Hukum yang Lulus Cumlaude tahun ini. Kedepannya calon Etoser 2015 tidak hanya berambisi pada akademik saja melainkan juga menjadi manusia sosial yang bermanfaat untuk sesama seperti sabda Rasulullah SAW “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289) serta Firman Allah SWT “Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7). (swh)

“Beastudi Etos Malang Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Berbagi Buku dan Susu Gratis”

Malang – Beastudi Etos Malang Universitas Brawijaya bekerjasama dengan adik-adik Desa Produktif Panjaitan hari ini (Minggu, 3 Mei 2015)  mengadakan kegiatan bagi 100 buku dan susu gratis kepada pengunjung khususnya anak-anak di Car Free Day,Malang. Aksi ini dilakukan dalam rangka memperingati hari Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2015 kemarin. Kegiatan dimulai dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB.
 Kegiatan ini tak hanya dilakukan dengan membagi buku dan susu gratis melainkan juga meminta saran, harapan, pesan dan kesan terhadap Pendidikan di Indonesia. Pengunjung yang menuliskan harapannya di tiga lembar banner itu dari berbagai usia dari adik-adik yang masih TK, SD, SMP, SMA, Mahasiswa, Anak Pank, Guru, Polisi dan Orang Tua. Bahkan ada juga pemulung yang bersedia menuliskan harapannya untuk Pendidikan di Indoensia.
 “Tulisan ini akan kami kirim kepada Dompet Dhuafa Pusat agar dijadikan aksi yang nyata tidak hanya sekedar harapan saja,” ujar Andri Hidayat, Supervisor Beastudi Etos Malang.
 “Dengan Pendidikan seseorang bisa membentuk pola pikir yang bagus sehingga bisa bertindak dan bersikap yang bagus pula,” imbuhnya.
Saat testimoni Hari Pendidikan Nasional  dengan orang tua, ada beberapa dari mereka yang belum mengetahui kapan diperingatinya Hari Pendidikan Nasional. Adapula dari mereka yang tanya kepada anaknya terlebih dahulu, ada yang lupa, namun tidak sedikit dari mereka yang langsung menjawab dengan benar.
“Pendidikan sangat penting untuk masa depan anak dan agar kita tidak dibohongi orang lain,” ucab Rodhotul Khasanah, salah satu pengunjung Car Free Day.

Pendidikan sangat penting bagi semua orang untuk mengembangkan kecerdasan dan potensi yang dimilikinya. Kemajuan dan pembangunan  bangsa juga tergantung pada pendidikan generasi muda. Bersikap dan bertindakpun juga membutuhkan pendidikan. Namun, banyak dari pelajar yang belum mengerti arti pendidikan sebenarnya sehingga mereka terpengaruh oleh pergaulan bebas dan tindakan asusila. Oleh karena itu, tanamkan jiwa semangat belajar ilmu pengetahuan dan akhlak kepada semua orang untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik. (swh)

Etoser Malang 2014 Latihan Kepenulisan

Malang- Pembinaan Pekanan Beastudi Etos Malang Angkatan 2014 dilaksanakan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (Minggu 24 Mei 2015).Tema yang diusung panitia pada kelompok keempat ini adalah Kepenulisan. Pembinaan dilaksanakan pada pukul 12.30-15.00 WIB. Pemateri pada siang hari ini adalah Annisa Ariyani Mahasiswa Universitas Negeri Malang Angkatan 2011 jurusan Sastra Indonesia.
Kenapa sih kita harus menulis? Itu adalah pertanyaan mendasar yang harus kita ketahui jawabannya. Kira-kira menurut kalian apa sih alasan kita harus sering menulis? Ya Agar kita mempunyai catatan sejarah tentang kehidupan kita di masa lampau. Selain itu kita juga mendapatkan banyak manfaat diantaranya bagi kesehatan kegiatan menulis dapat memperlancar peredaran darah, mengurangi kadar stress dan trauma. Bagi pikiran, menulis dapat meningkatkan daya ingat dan meningkatkan kemampuan berfikir kita. Bagi masa depan, dengan menulis kita juga bisa jadi orang yang terkenal tentunya contohnya seperti Tere Liye, Ahmad Fuadi, Dewi Lestari, dan Andrea Hirata. Mereka terkenal karena kepiawaiannya dalam menulis. Kalau kita senang menulis itu juga bisa menjadi ladang amal jariah kita karena kita membagikan ilmu kepada orang-orang dan bermanfaat untuk orang tersebut.
Langkah Awal menulis itu kita harus menentukan Genre tulisan kita dulu yaitu Sastra atau Non Sastra. Sastra itu meliputi cerpen, puisi,cerita rakyat, prosa, novel dan novelet. Sedangkan non sastra meliputi artikel, berita, essay dan karya tulis ilmiah. Kita juga bisa mengirimkan hasil karya kita ke media massa seperti Surya, Jawa Pos, Kompas Kampus, Replubika, Radar Malang dan lain-lain.Langkah kedua kita harus sesering mungkin membaca buku apapun itu serta kita juga ikut komunitas yang mendukung tentang kepenulisan/ jurnalistik. Jurus jitu dalam menulis yaitu kita harus mengawali dengan menulis hal kecil yang kita sukai, selanjutnya kita bisa menulis kata-kata motivasi agar kita lebih semangat dalam menulis, menulis  puisi dan menulis diary.

Pramoedya Ananta Toer mengatakan bahwa orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis ia aka hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Oleh karena itu sekecil apapun kegiatan kita abadikan dengan tulisan. Agar jadi pengingat di masa yang akan datang karena ketika sebuah karya selesai ditulis maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi (Helvy Tiana Rosa). (swh)