Translate

Sunday 20 December 2015

Daftar Teman-Teman SMAN 1 Kayen yang Melanjutkan Studi

No
Nama
Kelas
Universitas
Jurusan
1.
Nur Sitha Afrilia
XII-IPA 3
Sastra Indonesia
Universitas Diponegoro
2.
Lia Ardiani
XII-IPA 4
Fisika
Universitas Diponegoro
3.
Dian Mutiara Alfi
XII-IPA 3
Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
Universitas Diponegoro
4.
Nur Khasanah
XII-IPS 2
Perpajakan
Universitas Diponegoro
5.
Nur Khasanah
XII-IPA 4
Peternakan
Universitas Diponegoro
6.
Eka Oktavianto
XII-IPA 5
Elektro dan Instrumentasi
Universitas Diponegoro
7.
Afinda Nofi  N
XII-IPA 3
Pend. Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Semarang
8.
Dyah Aulia S.N.
XII-IPA 3
Sastra Jawa
Universitas Negeri Semarang
9.
Galuh Prakoso
XII-IPA 2
Teknik Sipil
Universitas Negeri Semarang
10.
Linda Kartika
XII-IPA 1
Agroekoteknologi
Universitas Brawijaya
11.
Sri Wulan Hidayati
XII-IPA 3
Teknologi Hasil Perikanan
Universitas Brawijaya
12.
Annisatun Nikmah
XII-IPA 5
Agribisnis
Universitas Brawijaya
13.
Susi Lestari
XII-IPA 3
PGSD
UPS
14.
Intan Trizki A
XII-IPA 3
PGSD
UPS
15.
Widya Prasetyaningtyas
XII-IPA 5
PGSD
UPS
16.
Annisa Aliya M
XII-IPA 5
PGSD
UPS
17.
Fera Yuni K
XII-IPS 4
PGSD
UPS
18.
Sigit Nugroho
XII-IPS 4
PGSD
UPS
19.
Risqi Devi Liana
XII-IPA 2
PGSD
UPS
20.
Fitria Nurmalita S
XII-IPA 3
Pend. Bahasa Inggris
UPS
21.
Desi   Setya Lestari
XII-IPA 3
Matematika
UPS
22.
Dewi Sholeha
XII-IPA 4
Biologi
UPS
23.
Teguh Dwi Agustin
XII-IPS 2
Ekonomi
UPS
24.
Husnul Khotimah
XII-IPS 1
Pend. Agama
IAIN Semarang
25.
M. Nur Shiam
XII-IPA 4
Pend. Bahasa Inggris
IAIN Semarang
26.
Ayu Listiyana Wati
XII-IPA 1
PGSD
UMK
27.
Cita Puspitasari
XII-IPA 1
Ilmu Keperawatan
STIKES Widya Husada
28.
Ayu Mardiyah
XII-IPA 1
Sastra Indonesia
UNS
29.
Nimas Karunia Esa
XII-IPA 1
Sastra Indonesia
UNS
30.
Nofialita
XII-IPS 3
Perbankan Syariah
UIN Jogja

Antara Tekad dan Nekad


Kamis,30 Juli 2015-NEKAD dan TEKAD! Itulah modal awal untuk memantapkan perjalananku yang super duper mendadak. Bingung, iya saat itu, Aku bingung antara berangkat ke Jakarta atau tidak. Waktu itu hari kamis, kalau aku tidak berangkat sekarang dan jumat tidak buat visa otomatis aku harus buat visa hari senin sedangkan belum tentu hari senin Aku dapat mengurusnya karena takut kalau ada administrassi yang kurang. Padahal uang dari Fakultas dan Universitas belum turun. Waktu pembuatan visa juga sudah mepet. Untung saja ada uang dari Beastudi ETOS yang sudah di tangan. Akhirnya sore itu juga pukul 17.15 aku putuskan untuk pergi ke Jakarta setalah berdiskusi dengan Mas Oki selaku kelompok serta kakak tingkatku di ETOS, dia merupakan Etoser Malang Angkatan 2013.  Saat itu juga kita berusaha untuk mencari tiket yang ada. Tiket kereta sudah habis, karena masih termasuk musim mudik lebaran. Tiket pesawat sudah naik sampai 830 ribu lebih. Mas Oki menyarankan untuk naik bus dari terminal Bungurasih. Aku sendiri juga belum pernah ke Jakarta. Pikiranku sudah semakin runyam. Namun karena Korea sudah menjadi daftar list target Negara yang harus Aku kunjungi dan Aku idam-idamkan. Akhirnya Aku putuskan untuk berangkat naik bus. Mas Oki bersedia untuk mengantarku waktu itu ke Surabaya, kita janjian setelah  sholat Isya’ di Terminal Arjosari Malang. Sebelumnya mas Aku memberitahu Alamat pembuatan Visa Kore yaitu di Jalan Jenderal Gatot Subroto kav.57 Jakarta Selatan 12950. Akupun juga di beri nomor mbak Sela Etoser UI. Jikalau ingin menginap di Asrama ETOS. Kemudian Aku pulang ke Asrama untuk siap-siap. Setelah itu Aku menghubungi Bulekku yang tinggal di Jakarta. Beliau bilang jika Aku disuruh menginap di tempatnya saja karena Depok cukup jauh.
Sampai Asrama ada pembinaku, namanya Mbak Lila. Aku cerita kepada Beliau tentang niatanku berangkat ke Jakarta malam ini untuk mengurus visa serta izin tidak bisa mengikuti pembinaan ETOS Bersama (Angkatan 2012-2014) besok paginya. Akhirnya setelah panjang lebar, mbak Lila bersedia mengantarkanku ke Terminal Arjosari setelah Sholat Isya’. Setelah itu Aku SMS Mas Oky untuk menunggu di Terminal Bungurasih, Surabaya. Setelah sampai di Terminal Arjosari Malang, aku naik bus  jurusan Surabaya. Perjalanan sekitar 3 jam. Di perjalanan Aku baru memberitahu Ibuku kalauakan berangkat ke jakarta untuk mengurus visa. Beliau sangat kawatir karena aku berangkat sendiri, malam hari, naik bus, serta belum pernah ke jakarta. Kemudian Aku meyakinkan beliau agar tidak kawatir dan meminta doa agar segala urusanku dilancarkan oleh Allah SWT. Yang mebuat beliau lega ketika Aku bilang sampai terminal pulo Gadung dijemput Om nur suaminya bulekku.
Sekitar pukul 10 aku sampai di terminal Bungurasih, Surabaya. Berharap masih ada bus yang langsung jurusan jakarta. Ternyata Zonk! Aku SMS Mas Oki bolak-balik katanya baru sampai di Sidoarjo. Aku nunggu sampai setengah jam, mas oki belum ada kabar. Kemudian aku telfon katanya masih lama. Pikiranku semakin nggak karuan. Kemudian Aku putuskan untuk berangkat sendiri mencari bus dan tiket yang ada. NIHIL. Tempat tiket sudah tutup. Akhirnya aku langsung menuju ke tempat bus luar provinsi. Ada salah satu calo yang memberikan harga sekitar 425 ribu, namun setelah bernegosiasi dia memberikan harga 350 ribu. Akhirnya aku terima. Setelah itu Aku ditunjuki dimana busnya,tapi kata si calo, nanti busnya mapir di kantor untuk makan, setelah itu baru jalan. Aku lihat ppenumpangnya, ternyata sangat sedikit paling Cuma 5-7 orang. Akhirnya aku bialng ke bapaknya kalau tidak jadi naik bus ini. Salah satu cara untuk sampai jakarta adalah backpakeran. Akhirnya aku naik bus patas PO INDONESIA jurusan Surabaya-Semarang membayar 100.000, Bus yang berangkat itu merupakan bus yang terakhir. Dasarnya memang nekad dan nggak tahu jalan. Akhirnya aku tanya bapak-bapak kalau mau ke pulo gadung harus naik apa setelah sampai di Terminal Terboyo, Semarang. Bapaknya memberi tahu kalau nggak naik bus nusantara ya coyo, tapi harus turun di Cirebon dulu baru naik bus lagi jurusan Pulo Gadung.
Bus Masih melaju hingga Akupun tertidur. Sudah pukul setengah tiga perutku sudah terdengar kukuruyuk. Hahaha, alay. Seperti biasa bus mampir ke tuban untuk memberikan makan kepada penumpangnya. Alhamdulillah perutpun kenyang. Bus mulai melaju lagi. Teringat mamak “Hati-hati di Jalan” air matapun menetes di balik jaket penutup kepala. Di dalam hatiku, Aku harus bisa memberikan yang terbaik untuk mamak setelah yang sekian kali Aku mengecewakannya. Saat liburan yang lalu HP Nokiaku hilang di jalan saat berkunjung ke rumah guruku SMA. Pas Aku mengembalikan motor bulekku waktu itu pas Adzan dzuhur mamak bilang kalau aku disuruh sholat dan makan dulu, Aku bilang kepada beliau kalau Aku buru-buru dan akan sholat di Kayen. Benar saja aku menunda menghadap panggilan Allah dan tidak menurut apa yang dibilang mamak. Setelah Hpku hilang aku baru sadar kalau Aku tidak patuh pada perintah beliau. Maafkan Aku Ma. Tetap saja yang namanya orang tua pasti tidak ingin melihat anaknya sedih dan beliau selalu memaafkan  apa yang kita perbuat terhadapnya. Meskipun di dalamnya hatinya sebenarnya kecewa.
Jangan lupa sholat dan makan. Itulah kata-kata yang selalu diingatkan mamak kepadaku. Ya Allah, rasanya ingin pulang. Kangen beliau. Namun, Aku harus kuat, harus bisa menggapai target dan impianku. Jam tanganku menunjukkan pukul 4 pagi, bus sudah memajuki kabupaten pati tempat dimanaaku dilahirkan dan menempuh pendidikan dibangku SD-SMA. Ingin turun, tapi perjalananku baru setengahnya, masa aku harus menyerah begitu saja. HARUS KUAT, WULAN. Pukul 04:30 WIB, sudah memasuki Adzan Shubuh, karena keterbatasan air dan tempat.Aku pun tayamum dan sholat shubuh di dalam bus tersebut. Selesai sholat Akupun tidur sebentar. Sekitar pukul 05.30 WIB Bus sudah memasuki, area terminal Terboyo, Semarang. Kondektur bus menyuruhku untuk menunggu di depan conter tiket bus Coyo dan  Nusantara karena conter baru dibuka pada pukul 06.00 WIB. Waktu Setengah jam aku habiskan untuk makan dan cuci muka. Akhirnya, Conter pun buka,karena Nusantara belum buka lalu aku pesan tiket bus Patas PO COYO Semarang-Cirebon 70 rb. Pukul 07.00 WIB Bus baru mulai melaju. Tiba di Cirebon sekitar pukul 1 siang. Kemudian akutanya kepada bapak-bapak pegawai terminal, katanya kalau bus patas berangkat 14.20 Wib. Kemudia Aku mencari mushola unutk beristirahat dan sholat.

Busnya ditunggu-tunggu tak kunjung datang karena terlalu lama dan takut sampai jakarta terlalu malam akhirnya aku naik bus yang tidak patas yaitu SONETA bayar 80 ribu. Menurutku sangat mahal untuk bus yang seperti itu. Ternyata benar seharusnya cuma bayar 50 ribu, kiarena orang menunjukkan bus ini adalah calo makanya kondektur menarik mahal. Bus ini terlalu melaju sangat pelan. Hingga waktu sore tiba sektar pukul 17.30 WIB bus baru sampai di Kabupaten Indramayu. Baru bus melaju cepat. Akhirnya jam 20.30 WIB Aku baru sampai di Cikampek dan menelpon Bulekku. Untung saja suaminya bisa menjemput di Terminal Pulo Gadung. Sampai di terminal Pulo Gadung pukul setengah sepuluh , Aku SMS Om Nur, kalau menunggu di pintu keluar. Namun karena pintu masuk dan keluar terlalu banyak kita belum bisa ketemu sampai 15 menitan. Untung ada bapak-bapak baik yang menolongku. Menyuruh Omku untuk menunggu di halte Busway. Akhirnya kitapun ketemu dan langsung pulang kerumahnya menaiki sepeda motor. Pukul sepuluh kita baru smapai di Rumah Omku, Jakarta Utara. Setelah itu kita rundingan sebentar bagaimana besoknya karena omkujuga kerja di kantor. Akhirnya beliau bisa mengantarkanku dulu ke Jakarta Selatan untuk membuat visa, namun harus berangkat pagi karena Jakarta macet. Setelah itu kamipun istirahat, tidur.

FISH CAMPAIGN



Minggu, 23 November 2014, Himpunan Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya mengadakan fish campaign. Kegiatan ini dilakukan oleh seluruh mahasiswa teknologi hasil perikanan mulai dari angkatan 2011-2014. Acara ini dihadiri oleh  Guru Besar Teknologi Hasil Perikanan Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno, MS. Acara ini bertujuan mengajak masyarakat untuk mengubah pola makannya dengan makan ikan.
          Ikan merupakan segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di lingkungan perairan. Ikan mengandung protein yg tinggi yang baik untuk tubuh, mengandung Omega 3 yang baik untuk Otak, ikan juga dapat menangkal kanker, mencegah gangguan jantung, serta bisa digunakan untuk program diet karna kadar lemaknya lebih rendah dibandingkan dengan daging. Ikan yang dapat dikonsumsi masyarakat sangat beragam jenisnya seperti ikan nila, gurame, patin, mas, tenggiri, lemuru, tongkol, tuna, salmon, kakap, kerapu, layang, dan masih banyak lainnya. Ikan yang baik dikonsumsi adalah saat ikan dalam keadaan pre rigor atau saat rigor mortis karena ikan masih segar. Sedangkan pada saat post rigor, keadaan ikan hampir busuk, banyak lendir, mata pucat, sisik mudah lepas, dan warna insang pucat.
          Acara Fish Campaign diselenggarakan untuk memperingati Hari Ikan Nasional yang jatuh pada tanggal 21 November 2014. Kegiatannya meliputi long much dari Gazebo Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UB sampai dengan Car Free Day jalan Ijen. Setiap angkatan mahasiswa Prodi Teknologi Hasil Perikanan membuat banner, poster, serta atribut ayng berbeda-beda. Ada yang memakai bando dengan ditempeli kardus dan diberi slogan dengan tema gemar makan ikan, ada pula yang menggunakan kain putih yang diikatkan di kepala dengan tulisan bertema gemar makan ikan serta ada pula yang menggunakan pita biru yang diikatkan di lenggannya. Setiap beberapa meter mahasiswa teknologi hasil perinkanan menyanyikan mars Gemar Makan Ikan, agar masyarakat lebih tertarik untuk mengkonsumsi ikan. Sesekali perwakilan kelas memberikan tips dan trik cara memilih ikan segar, memilih produk ikan yang baik tidak mengandung boraks dan formalin. Selain itu mereka juga memberitahukan manfaat ikan bagi tubuh kita.
          Setelah sampai di Car Free Day,  Kating dan jajarannya mulai dari angkatan 2011-2014 memberikan sosialisai tentang manfaat ikan, kondisi ikan yang baik untuk dikonsumsi, dan ragam produk  yang dihasilkan dari pengolahan ikan. Acara selanjutnya adalah penampilan perkusi dari angkatan 2013 dilanjutkan senam bareng dan pembagian produk ikan kepada masyarakat.
          Tidak berhenti sampai disitu, acarapun dilanjutkan di Fakultas dengan pembagian door prize dan penampilan seni setiap angkatan. Di samping itu dari prodi Manajemen Sumber Daya Perikanan juga mengadakan makan ikan gratis untuk umum di depan Gedung A, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang.


Monday 23 November 2015

Panti, Sadarkan Diri akan Hidup ini

Setiap nafasmu adalah hidupku, setiap pengorbananmu adalah perjalananku, setiap tangismu adalah sakitku. Ibu, perjuanganmu saat melahirkanku tak bisa kubalas meskipun digantikan oleh langit  dan bumi seiisinya. Ibu jasamu  sangat besar bahkan tak ternilai dan tak akan pernah hilang meski dimakan oleh waktu. Terimakasih, engkau telah melahirkanku di dunia ini, mengajari dan mengenalkanku banyak hal. Aku masih ingat ketika waktu kecil sering merengek minta digendong, meminta ini dan itu harus dituruti dan yang membuatmu sakit ketika engkau menyuruhku dan aku malah bilang "ah atau nanti". Maafkan Aku Mamak.
Minggu  22 Otober 2015, Aku bersama teman-teman Penerima Manfaat Beastudi ETOS Malang Angkatan 2014 diberikan kesempatan untuk mengunjungi salah satu Panti Lansia di Kota Malang, Panti itu bernama Al-Ishlah. Kami berangkat pukul 07.00 WIB dari asrama dan berkumpul di Gazebo FKH UB. Pukul 07.45 kami mulai meninggalkan Universitas Brawijaya, menuju salah satu desa kecil di Kecamatan Blimbing Malang. Tempat dimana Beliau-beliau dirawat di panti lansia. Sepanjang perjalanan disela sendagurau bersama teman-teman, yang aku bayangkan hanya buyutku dulu yang susah diatur, masih sibuk bekerja membersihkan rumput depan rumah, sampai-sampai pas beliau pergi ke Sungai pernah diseruduk oleh Sapi gila. Pikiranku Cuma ingin pulang kangen mamak yang setia menungguku dirumah, yang selalu menanyakan kabarku setiap nelfon, yang selalu berpesan untuk menjaga diri, sholat dan makan. Iya, karena sekarang kenyataannya aku memang jauh dengan orang tuaku. Tinggal di kota perantaun jauh dengan sanak keluarga. Meskipun begitu satu hal yang aku ingat aku harus benar-benar niat menuntut ilmu dan suatu saat nanti harus bisa menghajikan kedua orang tua dengan jerih payahku.
Perjalanan begitu cepat 15 menit kemudian kami sampai pada perputaran jalan pesawat dan lanjut menuju kecamatan Blimbing. Teman-teman sudah mulai sibuk dengan Hpnya sendiri, ada yang bercerita bab sulam tas menggunakan benang wol, dan ada juga yang cerita tentang kehidupan kampusnya. Hah,, Aku bersyukur bisa bertemu dengan teman-teman Etoser malang karena mayoritas latar belakang kami sama berasal dari keluarga sederhana. Susah payah aku meloby Mamak dan Bapakku agar bisa kuliah di Universitas Negeri. Namun kenyataannya beliau memang tidak punya cukup uang untuk menguliahkanku, membiayai biaya hidupku di kota perantauan, dan membayar kost selama setahunnya. Namun suatu ketika, ada seminar motivasi di SMA dimana beliau bercerita bahwa beliaupun bersal dari keluargayang kurang mampu hingga akhirnya beliau bisa kuliah gratis, pergi keluar negeri pernah mendapatkan IP 4 dan sekarang bekerja di salah satu perusaan terbesar di Indonesia dan yang lebih WAW beliau berasal dari kota sama bahkan satu desa yang sama. Sejak saat itulah Aku harus bisa, harus bisa minimal sama seperti Beliau. Akhirnya aku memberanikan diri untuk mengikuti berbagai event, mulai dari Try out UTUL UGM di SMAN 2 Pati, Simulasi SBMPTN di Solo, ETOS EXPO di Universitas Diponegoro sampai dengan aku mengikuti seleksi Beastudi Etos di Semarang.
Tak terasa sudah sampai di depan Panti Lansia Al Ishlah, saat turun dari Angkutan Umum Aku melihat 2 nenek yang sedang berjemur menggunakan kursi roda ditengah terik matahari, satu nenek lagi datang menghampiri kami namanya nenek yuli, beliau sampai sekarang belum menikah namun wajahnya sangat ceria. Beliau salah satu nenek yang masih sehat di panti tersebut. Setelah bersalaman dengan nenek yuli, aku menghampiri dua nenek yang berada di kursi roda tersebut. Terlihat raut wajahnya yang senang, mungkin Beliau sangat merindukan kasih sayang dari anaknya. Saat perawatnya bilang “nek, ayo masuk. Sampean nggak kepanasan ta dari tadi berjemur terus? Aku aja kepanasan”. Dalam hati aku Cuma tersenyum atas tingkahnya, semua terbayang pada buyutku yang selalu enggan jika disuruh istirahat, maunya membersihkan rumput depan rumahnya terus. Ketika itu pukul 09.00 kami berkumpul di Mushola panti, sharing bersama Bapak Nur salah satu perawat dan pengelola panti Al-Ishlah.Beliau menceritakan bagaimana awal berdirinya Panti Al Ishlah sampai pada cerita bagaimana nenek itu ditelantarkan oleh anak-anaknya. Dari anaknya yang enggan merawat orang tuanya karena rumahnya bau pesing, anaknya yang sibuk mengurus pekerjaannya, anaknya yang pergi keluar negeri, dan masih banyak yang lainnya.
Aku terkesan pada salah satu nenek disana, dulu beliau adalah pegawai negeri sipil. Anaknya ingin dikuliahkannya tetapi tidak mau dan memilih menjadi seorang istri. Beliau sekarang kakinya bengkak entah sakit apa aku lupa, Saat ditanya kegiatan nenek tersebut setiap harinya ngapain beliau menjawab bahwa disini setiap selesai sholat maghrib sedikitnya harus membaca Al- Quran minimal dua halaman. “Dua halaman itu sedikit dek” kata Beliau. Ya Allah, nenek ini saja mempunyai semangat untuk Beribadah kepadaMu, mengapa hambamu ini terkadang pembinaan pagi masih enggan-engganan, masih ngantuk , terkadang tak bersemangat. Bagaimana bisa aku menjalankan amanah di luar sana jika aku tak dekat denganMu Ya Rabb. Ampunilah Aku.
Masih bersama dengan nenek ini yang berasal dari Pasuruan beliau menceritakan hidupnya bahwa nanti saat mempunyai pasangan hidup itu harus saling mengerti, memahami, dan memiliki. Beliau bilang “Anak saya, saya larang pacaran diluar rumahkarena tidak ada pengawasan jadi kalau mau pacran harus didalam rumah agar ada pengawasan”, kalau kita mengaca pada prinsip Beliau ini, sekarang masing banyak anak muda yang pacaran sembarangan, padahal Allah  melarang kita untuk pacaran sekedar memandang dengan nafsu saja dilarang karena jatuhnya ke zina mata apalagi orang pacaran yang berpegangan tangan dll yang mengakibatkan kondisi  yang tidak diinginkan.
Kami lanjutkan untuk sekadar saling sapapada nenek-nenk di panti tersebut, ada nenek yang tidak mempunyai mata namun Beliau saat bercerita sangat semangat dan humoris, “Pokoknya dimanapun tempatnya jaga sholat, berteman baik dengan sesama” begitu nasihat terakhirnya sebelum kami pulang. Kebanyakan di tempat tersebut menggunakan kaki roda hanya 2 nenek yang masih sehat dan berjalan masih tegak. Saat kami akan izin untuk pulang ada salah satu nenek yang bilang “ mau pulang ta?” seolah-olah enggan melepaskan kami, begitulah orang tua, sebagaimanapun dia, mereka tetap orang tua kita, tetap orang yang telah melahirkan kita, merawat kita. Sehingga kita sebagai anak selayaknya berbakti kepada orang tua kita. Seperti firma Allah “ Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mere berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Q.S Al Israa’ 17:24)
Ingat kita bukan siapa-siapa tanpa kedua orang tua kita, maka selayaknya kita harus menghormati dan berbakti kepada Beliau sampai kapanpun karena surga berada ditelapak kakinya. Selama kita masih bernyawa dan hidup bersamanya maka mari bersama-sama untuk menghilangkan kebiasaan kita "ah atau nanti" ketika beliau menasehati dan menyuruh kita melakukan sesuatu. Rawatlah beliau saat beliau sudah tak bisa merawatmu. Sesibuk apapun, tengok dan telfonlah beliau meski untuk sekedar menyapanya saat engkau sedang merantau agar tak cemas hatinya. Jangan menyesal ketika mereka telah dipanggil oleh sang Pencipta Allah SWT. Jangan sia-siakan waktumu. Ingat sekali lagi Ridha Allah adalah Ridha Orang Tua dan Surga berada di telapak kaki Ibu. Terimakasih Mamak. Setiap hembus nafasmu adalah hidupku. J Lets to be a good child and proud have them.

Sunday 11 October 2015

“Berinovasi, Berkontribusi, Mengabdi Tiada Henti”


Mahasiswa merupakan sekelompok pemuda yang diharapkan dapat membawa perubahan bangsa Indonesia yang lebih baik. Hal ini dikarenakan mahasiswa memiliki pengetahuan yang luas, intelektualitas yang cukup bagus serta mempunyai cara berpikir yang lebih matang dan dapat diandalkan. Di mata masyarakat  mahasiswa merupakan seseorang yang tahu dan pintar dalam segala hal sehingga keberadaannya diharapkan dapat membawa kontribusi yang nyata kepada masyarakat luas.
 Salah satu poin Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Tujuan dari poin tersebut yaitu mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan dan mengamalkan  ilmu pengetahuan serta teknologi yang didapatkan di bangku kuliah kepada masyarakat sekitar  kampus khususnya dan masyarakat di Indonesia pada umumnya. Hal ini didukung dengan peran mahasiswa sebagai Agent Of Change (Generasi Perubahan), Social Control (Generasi Pengontrol) dan Iron Stock (Generasi Penerus)  untuk mewujudkan perubahan  dan pembangunan bangsa secara cepat. 
Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat tentu mempunyai andil di dalamnya. Sebagai generasi perubahan (Agent Of Change) inilah fungsi penting seorang mahasiswa untuk ikut serta berkontribusi menyumbangkan hasil pemikirannya untuk meningkatkan dan merubah perekonomian masyarakat demi kesejahteraan. Pada ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan momen yang sangat tepat untuk memberdayakan masyarakat demi kesejahteraan yang lebih baik dengan saling bekerjasama mengelola hasil produk ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) secara berkelanjutan sehingga kontribusi mahasiswa tak akan pernah berhenti.  Dalam ajang ini kelompok PKM yang satu dengan kelompok yang lainnya bisa saling bersinergi memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar masyarakat tentunya dengan bahan/pokok ide PKM yang sama.
Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah suatu wadah yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan  teknologi  yang telah dipelajarinya di perkuliaahan kepada masyarakat luas. Manfaat dari progam ini bagi mahasiswa adalah mendapatkan insentif,  mendapatkan pengalaman, mendapatkan kenalan atau koneksi serta dapat membantu membangun Bangsa Indonesia melalui ide-ide kreatif. Pada bulan juni yang lalu sebelum Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari DIKTI untuk penyeleksian peserta yang lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2015, salah satu tim PKM dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya berkontribusi nyata di Desa Sukokerto, Pajarakan, Probolinggo, Jawa Timur. Sebagai langkah awal tim mereka merekrut 10 orang untuk mengikuti program tersebut secara gratis, 2 dari 10 orang tersebut adalah saya sendiri dan rekan saya Inessa Putri penerima manfaat Beastudi Etos Malang 2014. Aksi yang telah kami lakukan yaitu melakukan konservasi Hutan Mangroef dengan menanam 250 pohon mangroef sebagai langkah awal di pantai Tambak Sari, Probolinggo dan pemberian sumbangan dana untuk perawatan konservasi mangroef tersebut. Di harapkan wilayah tersebut terhindar dari abrasi laut serta menjadi tempat pariwisata konservasi hutan mangroef buatan dimana pengunjung dapat menanam pohon mangroef sendiri kemudian dapat merawatnya sampai tumbuh besar  dan bisa mengecek pertumbuhannya di website resmi “Baby Mangroef”. Pengunjung juga bisa bergabung menjadi anggota “Family Baby Mangroef”. Hal ini dapat memberikan dampak positif kepada masyakat sekitar untuk menambah penghasilan sehari-hari serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan adanya pariwisata akan diselenggarakan ini.
Mangroef memiliki manfaat yang sangat banyak. Buah mangroef  bisa dijadikan produk olahan pangan dan non pangan. Produk olahan pangan yaitu keripik, sirup, dodol dan tepung buah mangroef. Sedangkan Produk olahan non pangan yaitu sabun dan bahan pewarna alami. Tim yang memiliki hasil PKM maupun produk inovator yang sejenis atau berkaitan dengan mangroef bisa saling bekerjasama untuk meningkatkan penghasilan masyarakat sekitar. Sehingga desa tersebut bisa dijadikan sebagai Desa Produktif atau Desa Binaan.
Desa Sukokerto, Pajarakan, Probolinggo juga memiliki potensi hasil alam yang melimpah. Selain pohon bakau atau pohon mangroef, desa tersebut memiliki potensi untuk budidaya ikan, kepting, udang  dan rumput laut. Namun sebagian besar budidaya tersebut milik perseorangan dan masyarakat masih mengandalkan hasil laut. Sehingga diharapkan tim Mahasiswa yang mempunyai hasil PKM yang sejenis bisa diterapkan di desa tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.


Mahasiswa yang mempunyai hasil PKM yang telah didanai dikti dapat bersinergi dengan tim PKM lain untuk membangun desa produktif di wilayah Indonesia. Sehingga hasil pemikiran mereka tidak hanya bermanfaat untuk diri mereka sendiri namun juga bermanfaat untuk orang lain. Dalam pembangunan desa produktif seharusnya juga di dukung oleh  pemerintah setempat untuk bantuan sumbangan dana agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Di harapkan dengan kegiatan seperti ini mahasiswa terus berinovasi dan berkreatifitas mengembangkan diri serta berkontribusi secara nyata kepada masyarakat. Dikti diharapkan juga membentuk suatu lembaga untuk menampung hasil dari PKM Mahasiswa yang layak untuk di terapkan kepada masyarakat luas sehingga dalam pengelompokannya juga lebih mudah untuk membangun desa produktif yang efektif.  Mahasiswa juga diharapkan untuk mengabdi tiada henti kepada masyarakat demi kejayaan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Semoga lahir desa-desa produktif lain untuk Indonesia yang lebih baik.

Sunday 4 October 2015

Photoboot Himatekpal


Orientasi ETOS Nasional Wilayah Malang 2015

Malang, Mahasiswa penerima manfaat beastudi ETOS Universitas Brawijaya wilayah Malang saat ini (05/09) sedang mengadakan kegiatan ORENS (Orientasi Etos Nasional) Indoor untuk menyambut mahasiswa baru penerima Beastudi ETOS angkatan 2015 di Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. Acara ini merupakan agenda ETOS setiap tahunnya. Kegiatan ini dimulai sejak pukul 06.00 WIB.

Materi yang akan disampaikan kepada peserta ORENS yaitu materi tentang Dompet Dhuafa yang akan disampaikan oleh Koordinator Wilayah Etos Malang Bapak Abdul Khaqim, Kiat-kiat menjadi Mawapres oleh Mas Fatih mahasiswa Berprestasi 2014 Fakultas Hukum, materi tentang Organisatoris oleh Mas Reza Pratama Presiden EM Universitas Brawijaya 2014, serta Achivment Motivation Training (AMT) oleh Pak Ilham dosen psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

“Bung Karno mengatakan beri Saya 10 Pemuda maka akan Saya guncangkan dunia, namun cukup beri Saya 11 Mahasiwa ETOS akan Saya guncangkan Universitas Brawijaya” demikian yang dipaparkan oleh Billy Juliadi selaku Ketua Panitia ORENS 2015. Dia juga mengatakan bahwa pelaut yang handal tidal dilahirkan pada laut yang tenang. Harapannya, calon Etoser 2015 dapat menjadi generasi ETOS yang cerdas, handal, kuat, tangguh, berprestasi dan berjiwa sosial serta dapat memanfaatkan uang saku setiap bulan dan pembinaan ETOS dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tema kegiatan ini yaitu Generasi Cerdas Menuju Indonesia Emas.


 “Meskipun Saya Tidak Lulus Ujian Nasional namun tidak menjadikan saya terpuruk, itu malah menjadi semangat dan motivasi bagi saya untuk bisa lebih baik lagi dan lagi.  Bukan seberapa banyak kamu mendapatkan piala, sertifikat atau penghargaan lainnya, tapi seberapa banyak kamu bermanfaat untuk untuk orang lain” demikian yang disampaikan oleh Mas Fatih Mahasiswa Berprestasi 2014 Fakultas Hukum yang Lulus Cumlaude tahun ini. Kedepannya calon Etoser 2015 tidak hanya berambisi pada akademik saja melainkan juga menjadi manusia sosial yang bermanfaat untuk sesama seperti sabda Rasulullah SAW “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289) serta Firman Allah SWT “Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7). (swh)

“Beastudi Etos Malang Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Berbagi Buku dan Susu Gratis”

Malang – Beastudi Etos Malang Universitas Brawijaya bekerjasama dengan adik-adik Desa Produktif Panjaitan hari ini (Minggu, 3 Mei 2015)  mengadakan kegiatan bagi 100 buku dan susu gratis kepada pengunjung khususnya anak-anak di Car Free Day,Malang. Aksi ini dilakukan dalam rangka memperingati hari Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2015 kemarin. Kegiatan dimulai dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB.
 Kegiatan ini tak hanya dilakukan dengan membagi buku dan susu gratis melainkan juga meminta saran, harapan, pesan dan kesan terhadap Pendidikan di Indonesia. Pengunjung yang menuliskan harapannya di tiga lembar banner itu dari berbagai usia dari adik-adik yang masih TK, SD, SMP, SMA, Mahasiswa, Anak Pank, Guru, Polisi dan Orang Tua. Bahkan ada juga pemulung yang bersedia menuliskan harapannya untuk Pendidikan di Indoensia.
 “Tulisan ini akan kami kirim kepada Dompet Dhuafa Pusat agar dijadikan aksi yang nyata tidak hanya sekedar harapan saja,” ujar Andri Hidayat, Supervisor Beastudi Etos Malang.
 “Dengan Pendidikan seseorang bisa membentuk pola pikir yang bagus sehingga bisa bertindak dan bersikap yang bagus pula,” imbuhnya.
Saat testimoni Hari Pendidikan Nasional  dengan orang tua, ada beberapa dari mereka yang belum mengetahui kapan diperingatinya Hari Pendidikan Nasional. Adapula dari mereka yang tanya kepada anaknya terlebih dahulu, ada yang lupa, namun tidak sedikit dari mereka yang langsung menjawab dengan benar.
“Pendidikan sangat penting untuk masa depan anak dan agar kita tidak dibohongi orang lain,” ucab Rodhotul Khasanah, salah satu pengunjung Car Free Day.

Pendidikan sangat penting bagi semua orang untuk mengembangkan kecerdasan dan potensi yang dimilikinya. Kemajuan dan pembangunan  bangsa juga tergantung pada pendidikan generasi muda. Bersikap dan bertindakpun juga membutuhkan pendidikan. Namun, banyak dari pelajar yang belum mengerti arti pendidikan sebenarnya sehingga mereka terpengaruh oleh pergaulan bebas dan tindakan asusila. Oleh karena itu, tanamkan jiwa semangat belajar ilmu pengetahuan dan akhlak kepada semua orang untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik. (swh)

Etoser Malang 2014 Latihan Kepenulisan

Malang- Pembinaan Pekanan Beastudi Etos Malang Angkatan 2014 dilaksanakan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (Minggu 24 Mei 2015).Tema yang diusung panitia pada kelompok keempat ini adalah Kepenulisan. Pembinaan dilaksanakan pada pukul 12.30-15.00 WIB. Pemateri pada siang hari ini adalah Annisa Ariyani Mahasiswa Universitas Negeri Malang Angkatan 2011 jurusan Sastra Indonesia.
Kenapa sih kita harus menulis? Itu adalah pertanyaan mendasar yang harus kita ketahui jawabannya. Kira-kira menurut kalian apa sih alasan kita harus sering menulis? Ya Agar kita mempunyai catatan sejarah tentang kehidupan kita di masa lampau. Selain itu kita juga mendapatkan banyak manfaat diantaranya bagi kesehatan kegiatan menulis dapat memperlancar peredaran darah, mengurangi kadar stress dan trauma. Bagi pikiran, menulis dapat meningkatkan daya ingat dan meningkatkan kemampuan berfikir kita. Bagi masa depan, dengan menulis kita juga bisa jadi orang yang terkenal tentunya contohnya seperti Tere Liye, Ahmad Fuadi, Dewi Lestari, dan Andrea Hirata. Mereka terkenal karena kepiawaiannya dalam menulis. Kalau kita senang menulis itu juga bisa menjadi ladang amal jariah kita karena kita membagikan ilmu kepada orang-orang dan bermanfaat untuk orang tersebut.
Langkah Awal menulis itu kita harus menentukan Genre tulisan kita dulu yaitu Sastra atau Non Sastra. Sastra itu meliputi cerpen, puisi,cerita rakyat, prosa, novel dan novelet. Sedangkan non sastra meliputi artikel, berita, essay dan karya tulis ilmiah. Kita juga bisa mengirimkan hasil karya kita ke media massa seperti Surya, Jawa Pos, Kompas Kampus, Replubika, Radar Malang dan lain-lain.Langkah kedua kita harus sesering mungkin membaca buku apapun itu serta kita juga ikut komunitas yang mendukung tentang kepenulisan/ jurnalistik. Jurus jitu dalam menulis yaitu kita harus mengawali dengan menulis hal kecil yang kita sukai, selanjutnya kita bisa menulis kata-kata motivasi agar kita lebih semangat dalam menulis, menulis  puisi dan menulis diary.

Pramoedya Ananta Toer mengatakan bahwa orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis ia aka hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Oleh karena itu sekecil apapun kegiatan kita abadikan dengan tulisan. Agar jadi pengingat di masa yang akan datang karena ketika sebuah karya selesai ditulis maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi (Helvy Tiana Rosa). (swh)

Friday 1 May 2015

Kunjungan HIMATEKPAL ITS ke BEM FPIK UB





 (Sabtu, 18 April 2015) BEM Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang mengadakan diskusi kemaritiman dengan  Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh November. Acara dimulai pada pukul 10.00 WIB, terlambat jauh dari acara yang telah terjadwalkan yang semula direncanakan pada pukul 08.00 WIB.  Peristiwa ini dikarenakan pihak HIMATEKPAL baru berangkat pada pukul 08.00 WIB dari Surabaya. Sebelum diskusi berlangsung kedua lembaga ini mengadakan sharing organisasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui susunan struktural organisasi serta program kerja yang telah direncanakan maupun yang telah dilaksanakan sehingga nantinya diharapkan saling menginpirasi dari kelebihan masing-masing lembaga.
Setelah dilakukan sharing organisasi, para peserta istirahat, sholat dan makan siang. Kemudian acara dilanjutkan diskusi kemaritiman yang diawali dengan penampilan vidio permasalahan perikanan dari WWF.  Masalah perikanan yang dijelaskan WWF adalah overfishing terjadi karena penggunaan trawl, long line, dan bom.Diskusi ini dimoderatori oleh Risris, Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan angkatan 2013. Diskusi mulai aktif setelah moderator meminta pendapat tentang Overfishing yang telah terjadi di Indonesia. Menurut pendapat salah satu peserta dari HIMATEKPAL, "Overfishing tidak hanya dilakukan oleh nelayan indonesia namun  kebanyakan dilakukan oleh nelayan dari luar negeri yang mempunyai kapasitas penangkapan lebih besar atau mereka yang biasa menggunakan trawl sehingga ikan dari berbagai ukurang bisa tertangkap sehingga ikan yang tumbuh dan berkembang biak lebih sedikit". Long line juga menjadi penyebab overfishing karena ikan yang ditangkap tidak bisa ditentukan jenisnya dan ukurannya.

Solusi yang mereka tawarkan antara lain menurunkan suku bunga nasional menjadi 12%, Pemerintah seharusnya mensubsidi kapal 30 GT, meningkatkan pemberdayaan perikanan, memperketat peraturan pemerintah, memperketat penjagaan wilayah, menggunakan alat selektif untuk penangkapan ikan, meningkatkan koordinasi dan keamanan di laut, pengawasan terhadap petugas yang masih kongkalikong. Selain itu para peserta diskusi juga mengharapkan tindakan nyata dari diskusi. Pendapat yang ditampung dari hasil diskusi tersebut yaitu mengadakan sekolah tinggi ilmu nelayan, mengatur kapal nelayan dalm birikrasi,menentukan waktu melaut dan memberikan alat selektif yang sesuai untuk penangkapan ikan.


Setelah diskusi selesai dilanjutkan foto bersama. Acara selesai pada pukul 15.00 WIB.