Translate

Friday, 12 January 2018

Ceremony Award Korea Creative Invention Contest (CIC) 2015


Oke lanjut cerita ya, jadi alasan ku dulu ke Korea itu sebenernya buat datang ke undangan Ceremony award dari KINEWS kalau di Indonesia itu kayak lembaga INNOPA dimana menaungi kegiatan penelitian karya ilmiah maupun kreativitas seseorang. Sebenarnya itu gara-gara diajakin join sama kaka tingkat terus hasil dari penelitiannya dilombakan. Untungnya pas di neighbours guest house ada temen kenalan dari cina orangnya baik banget. Saat itu Saya lagi butuh rute perjalanan untuk menuju tempat acara, lalu teman sekamarku itu yang berasal dari China membantu mencari kendaraan yang bisa aku tumpangi. Dia bertanya kepada teman dan penjaga goust house, dia menghapiriku setelah dari luar, kemudian menjelaskan tempat dan bus yang harus Saya tumpangi ketika ingin ke Chung Mu Art Hall. Tanpa sadar Saya menganggukkan kepala mengerti walau sedikit dan dia masih menjelaskan dengan rinci. Dia memang tak lancar berbahasa inggris sehingga dia menjelaskan dengan menggunakan google translate sehingga cukup lama.
Saya menunggu Bus Warna biru nomor 643 di depan Woori Bank seperti yang dijelaskan oleh temenku, sehingga pada saat Bus berhenti di halte yang ada tulisannya 643. Saya mengejar cukup jauh dengan berjalan kaki. Entah berapa kilo  jalan yang telah Saya lalui. Kemudian Saya bertanya ke salah seorang penjual buah, Saya disuruh naik bus warna hijau 1200. Akhirnya Saya naik Bus tersebut. Ternyata lewat di seberang jalan tempat tinggalku. Saat diperjalanan Saya melihat 4 cewek berjilbab sedang bertanya kepada seseorang, Saya langsung sadar itu pasti temen-temen dari Universitas Brawijaya. Kemudian pada saat mendeteksikan T-Money ke monitor kecil sopirnya belum berhenti-berhenti. Ada seorang Ibu-ibu dan bapak-bapak yang membantuku untuk memencet tombol merah atau emergency. Setelah itu dia tersenyum dan bus berhenti, Saya membalas senyum kepadanya dan mengucapkan terimakasih. Sungguh pertolongan Allah sangat dekat.
Saya mencari zebra cross kemudian berjalan ke arah temanku tadi, tapi dia sudah tak ada. Kemudian Saya bertanya kepada seorang pegawai toko lalu dia menunjukkan arah. Meskipun dia menjelaskan dengan menggunakan bahasa Korea, Saya mengerti sedikit maksudnya. Saya terus berjalan dan bertanya kepada sesorang sampai akhirnya bertemu ibu dan anaknya yang menuju tempat yang sama yaitu Chung Mu Art hall. Dia mengintruksikan untuk mengikutinya.
Sampai di depan Chung Mu Art Hall ada adjusi yang sudah menyambut ramah dan menggerakkan tangannya untuk menunjukkan arah. Setelah sampai di depan pintu tempat Ceremony Award beberapa penerima tamu yang Saya prediksi adalah seusia SMA memberikan sebuah kartu nama dan daftar urut penerimaan penghargaan di selembar kertas putih kecil. Disana ada namaku, namanya mas pri dan mas oky.
Sambil menunggu acaranya di mulai, tak lupa kami mengabadikan setiap moment. Ketua INNOPA, Pak Andy juga menghadiri acra tersebut. Pak Andy lulusan dari Kedokteran Universitas Brawijaya. Ada juga Mbak-mbak S2 dari UM yang menghadiri acara tersebut.  Tak lama kemudian Monsuk Chang datang memberi Gimpap dan air mineral. Monsuk Chang adalah ketua panitia CIC,2015. Gimpap adalah makanan seperti Sushi. Sebelum kami memakannya Pak Andi memastikan apakah makanan ini mengandung babi atau tidak. Setelah aman dan Pak Andy mengacungkan jempolnya. Kami lalu menyerbu makanan tersebut.
Satu persatu penghargaan mulai diberikan kepada peserta mulai dari bronze, silver, gold medal sampai peserta terbaik. Kami bergantian untuk saling mendokumentasikan. Giliranku di panggil, memang bukan atas namaku akan tetapi sebagai perwakilan kelompok menjadi kebanggan tersendiri pasalnya ini adalah pertama kalinya Saya naik diatas panggung dimana penontonnya bukan dari orang sekecamatan, sekabupaten, seprovinsi, senasional melainkan berbagai Negara mulai dari Korea, Cina, Filipina, Malaysia, Amerika, Inggris dan masih banyak lainnya. Dulu pernah mendapatkan penghargaan siswa terbaik berdasarkan hasil ujian Sekolah yang diserahkan langsung olek Kepala Sekolahku waktu SMP. Tapi itu penontonnya adalah teman sendiri, adik kelas dan bapak Ibu guru sedangkan ini disaksikan oleh orang-orang dari beberapa negara. Ada yang unik dari acara ini, penghargaan diberikan mulai dari anak TK sampai dengan Professor.

Setelah acara selesai, kita menuju depan Chung Mu Art Hall. Saat groufie ada seorang yang berbaik hati ingin memfotokan kami berlima. Tentu saja masih sama dengan sebelumnya menggunakan bahasa isyarat, karena survey membuktikan kebanyakan orang Korea, China dan Jepang kurang ahli dalam bahasa inggris. Setelah itu kami bertemu dengan mbak-mbak dari UM, dia menceritakan ada sebuah kota namanya Itaewon dimana itu satu-satunya kota Islam di Korea yang banyak makanan halalnya. Kami langsung melihat peta yang ada di tangan. Mbak itu kemudian menganjurkan untuk menggunakan taksi warna orange yang lebih murah. Kami langsung mencari taksi orange yang dimaksud dan menyetopnya. Lumayan, harganya cukup dengan 6000 won untuk berlima.

No comments: