Oke lanjut cerita ya, jadi alasan ku dulu ke Korea itu sebenernya buat datang ke undangan Ceremony award dari KINEWS kalau di Indonesia itu kayak lembaga INNOPA dimana menaungi kegiatan penelitian karya ilmiah maupun kreativitas seseorang. Sebenarnya itu gara-gara diajakin join sama kaka tingkat terus hasil dari penelitiannya dilombakan. Untungnya pas di neighbours guest house ada temen kenalan dari cina orangnya baik banget. Saat itu Saya lagi butuh rute perjalanan untuk menuju tempat acara, lalu teman sekamarku itu yang berasal
dari China membantu mencari kendaraan yang bisa aku tumpangi. Dia bertanya
kepada teman dan penjaga goust house,
dia menghapiriku setelah dari luar,
kemudian menjelaskan tempat dan bus yang harus Saya tumpangi ketika ingin ke Chung Mu Art
Hall. Tanpa sadar Saya
menganggukkan kepala mengerti walau sedikit dan dia masih menjelaskan dengan rinci. Dia
memang tak lancar berbahasa inggris sehingga dia menjelaskan dengan menggunakan
google translate sehingga cukup lama.
Saya
menunggu Bus
Warna biru nomor 643 di depan Woori Bank seperti yang dijelaskan oleh temenku, sehingga pada
saat Bus berhenti
di
halte yang ada tulisannya 643. Saya mengejar cukup jauh dengan
berjalan kaki. Entah berapa kilo jalan
yang telah Saya lalui. Kemudian Saya bertanya ke salah seorang
penjual buah, Saya
disuruh naik bus warna hijau 1200. Akhirnya Saya naik Bus tersebut. Ternyata lewat di
seberang jalan tempat tinggalku. Saat diperjalanan Saya melihat 4 cewek berjilbab
sedang bertanya kepada seseorang, Saya langsung
sadar itu pasti temen-temen dari Universitas Brawijaya. Kemudian pada saat mendeteksikan
T-Money ke monitor kecil sopirnya belum berhenti-berhenti. Ada seorang Ibu-ibu dan bapak-bapak yang
membantuku untuk memencet tombol merah atau emergency.
Setelah itu dia tersenyum
dan bus berhenti, Saya
membalas senyum kepadanya dan
mengucapkan terimakasih. Sungguh pertolongan Allah sangat dekat.
Saya
mencari zebra cross kemudian berjalan ke arah temanku
tadi, tapi dia sudah tak ada. Kemudian Saya bertanya
kepada seorang pegawai toko lalu dia menunjukkan arah. Meskipun dia
menjelaskan dengan menggunakan bahasa Korea, Saya mengerti
sedikit
maksudnya. Saya terus berjalan dan bertanya
kepada sesorang sampai akhirnya bertemu ibu
dan anaknya yang menuju tempat yang sama yaitu Chung Mu Art hall. Dia
mengintruksikan untuk mengikutinya.
Sampai di depan
Chung Mu Art Hall ada adjusi yang sudah menyambut ramah dan menggerakkan
tangannya untuk menunjukkan arah. Setelah sampai di depan pintu tempat Ceremony Award beberapa penerima tamu
yang Saya prediksi
adalah seusia SMA
memberikan sebuah kartu nama dan daftar urut penerimaan penghargaan di selembar
kertas putih
kecil. Disana ada namaku, namanya
mas pri dan mas oky.
Sambil menunggu
acaranya di mulai, tak lupa kami mengabadikan setiap moment. Ketua INNOPA, Pak Andy juga menghadiri acra
tersebut. Pak Andy lulusan dari Kedokteran Universitas Brawijaya. Ada juga
Mbak-mbak S2 dari UM yang menghadiri acara tersebut. Tak lama kemudian Monsuk Chang datang memberi
Gimpap dan air mineral. Monsuk Chang
adalah ketua panitia CIC,2015. Gimpap adalah makanan seperti Sushi. Sebelum
kami memakannya Pak
Andi memastikan apakah makanan ini mengandung babi atau tidak. Setelah aman dan
Pak Andy mengacungkan
jempolnya. Kami lalu menyerbu
makanan tersebut.
Satu persatu
penghargaan mulai diberikan kepada peserta mulai dari bronze, silver, gold
medal sampai peserta terbaik. Kami bergantian untuk saling mendokumentasikan.
Giliranku di panggil, memang bukan atas namaku akan tetapi sebagai perwakilan kelompok menjadi kebanggan
tersendiri pasalnya ini adalah pertama kalinya Saya naik diatas panggung dimana
penontonnya bukan dari orang sekecamatan, sekabupaten, seprovinsi, senasional
melainkan berbagai Negara mulai
dari Korea, Cina, Filipina, Malaysia, Amerika, Inggris dan masih banyak
lainnya. Dulu pernah mendapatkan penghargaan siswa terbaik berdasarkan hasil
ujian Sekolah yang diserahkan langsung olek Kepala Sekolahku waktu SMP. Tapi
itu penontonnya
adalah teman sendiri, adik kelas dan bapak Ibu guru sedangkan ini disaksikan
oleh orang-orang dari beberapa negara. Ada yang unik dari acara ini,
penghargaan diberikan mulai dari anak TK sampai dengan Professor.
Setelah acara
selesai, kita menuju depan Chung Mu Art Hall. Saat groufie ada seorang yang berbaik hati ingin memfotokan kami
berlima. Tentu saja masih sama dengan sebelumnya menggunakan bahasa isyarat, karena survey membuktikan kebanyakan orang Korea, China dan Jepang
kurang ahli dalam bahasa inggris. Setelah itu kami bertemu dengan mbak-mbak
dari UM, dia menceritakan ada sebuah kota namanya Itaewon dimana itu satu-satunya
kota Islam di Korea yang banyak makanan halalnya. Kami langsung melihat peta
yang ada di tangan. Mbak
itu kemudian
menganjurkan untuk menggunakan taksi warna orange yang lebih murah. Kami
langsung mencari taksi orange yang dimaksud dan menyetopnya. Lumayan, harganya cukup dengan 6000 won untuk
berlima.
No comments:
Post a Comment