Translate

Friday, 12 January 2018

Masjid Terbesar Di Korea


Masjid terbesar korea berada di kota Itawon. Dari Chungmu Art Hall ke Itawon saya naik naksi warna orange. Selama perjalanan ke sana, Bapak taksi bertanya menggunakan bahasa korea campur bahasa inggris yang masih terbata-bata. Di lengkapi dengan GPS di dalam taksi, pak Supir tak perlu khawatir untuk mengambil jalur disebelah mana saja. Karena disitu terlihat jelas bagaimana arus kendaraan di luar. Cukup dengan waktu 30 menit, kami tiba di Kota Itaewon. Pucuk dicinta ulam pun tiba, ada dua orang petugas yang sedang menunjukkan jalan. Di tasnya tertulis bahasa inggris, memang disengaja sebagai petugas penunjuk jalan bagi turist yang tidak bisa menggunakan bahasa Korea.
Kami bertanya dengan petugas tadi, dia menunjukkan jalan. Di sepanjang perjalanan di depan toko terdapat label Halal dari Korea Muslim Federation. Ada penjual yang dari Malaysia, Turki dan negara-negera Islam lainnya. Pas masuk di dalam Masjid Itaewon ada ibu-Ibu dari Indonesia. Beliau tinggal bersama suaminya yang ternyata Muadzin di masjid tersebut. Sudah 8 tahun beliau menetap di Korea. Pulang ke Indonesia 2 tahun sekali. Alhamdulilah, akhirnya ketemu orang Indoensia juga.
Beliau kemudian menjelaskan beberapa makanan kuliner halal yang ada di Itaewon. Beliau menawarkan kami untuk diajak di sebuah rumah makan halal, enak, dan lebih murah bagi kantong mahasiswa seperti kami yaitu Eid Goesthouse. Saat masuk ke dalam rumah makannya sangat kecil dan minimalis. Aku memesan bulgogi yang halal dari sapi. Terlihat di meja dekat dapur yang serah dengan tempat dudukku ada wayang serta uang 100.000 Rupiah, iya itu uang Indonesia serta ada beberapa uang dari negara lain.
Yang pertama kali disajikan adalah kimci, rasanya sangat asam. Menurutku tidak enak. Ada juga teri goreng dan makanan pembuka lainnya. Setelah itu baru bulgogi. Rasanya lumayan enak, tapi harganya yang dibandingkan dengan Indonesia mungkin bisa dibelikan bakso 12 porsi.Iya harga bulgogi yang aku pesan adalah 120.000 won.
Inilah uniknya Korea meskipun di Negara ini mayoritas masyarakatnya Non Muslim, kita tak perlu kawatir ketika kangen dengan Suara Adzan. Datang saja ke kota ini, kita akan melihat Masjid termegah di Korea Selatan. Selain itu masyarakat Korea juga ramah kepada semua orang. Pun muslimah yang sering saya temui di jalan, mereka selalu mengucapkan salam. Sedikit berbeda dengan masyarakat Indonesia dia seringkali kita acuh dan acuh dengan saudara kita sesame muslim. Mungkin karena mereka juga merindukan saudara Muslim lainnya. Saya sangat bersyukur pernah singgah di kota ini.

No comments: