4.2 Penanganan
dan Pemeriksaan Sampel
Sampel
merupakan bagian dari suatu produk yang akan diuji. Setiap sampel yang diterima
oleh petugas penerima sampel akan diperiksa sesuai dengan permohonan dari
pengguna jasa. Prosedur penanganan sampel di Balai KIPM Kelas II Semarang
meliputi prosedur ekspor, impor, domestik masuk dan domestik keluar. Penanganan
sampel harus dilakukan dengan baik dan hati-hati dari mulai penerimaan sampel
sampai dengan analisa. Penanganan sampel yang kurang baik dan tidak sesuai
prosedur akan mempengaruhi kebenaran hasil uji.
Penanganan sampel yang dilakukan di
Balai KIPM Kelas II Semarang mempunyai prosedur diantaranya transportasi,
penerimaan, penanganan, penyimpanan, retensi dan atau pemusnahan sampel.
Prosedur penanganan sampel adalah sebagai berikut:
·
Sampel yang diterima oleh petugas di bagian tata usaha,
selanjutnya dibawa ke petugas penerima sampel dibagian pengujian.
·
Sampel yang diterima ditangani oleh petugas sesuai dengan
jenis dan kondisi sampel.
· Sampel yang diterima direkam
dalam buku penerimaan dan diberi identitas atau kode sampel.
· Apabila tidak memungkinkan
untuk segera diuji, petugas menyimpan sampel sesuai dengan karasteristik
sampel. Sampel dalam bentuk beku
disimpan dalam freezer, sampel segar
dalam refrigerator atau pada kondisi
yang sesuai. Sedangkan sampel dalam bentuk kering dijaga agar tidak terpengaruh
oleh kelembaban dan suhu udara yang terlalu tinggi atau rendah dan sedapat
mungkin terhindar dari cahaya matahari langsung sebelum diuji. Prosedur dan
fasilitas penanganan ini dimaksud agar sampel yang telah dilakukan pengujian
dapat digunakan kembali karena dipastikan sampel tersebut tidak mengalami
kerusakan atau cacat.
Kesegaran ikan menurut Metusalach et al (2014), ikan yang baru saja mati berada dalam tingkat yang
maksimum, artinya kesegaran ikan tidak bisa ditingkatkan hanya dapat
dipertahankan melalui prinsip penanganan yang baik dan benar. Prosedur
penanganan ikan segar meliputi seluruh kegiatan yang bertujuan untuk
mempertahankan mutu ikan mulai dari saat ikan tertangkap sampai ikan tersebut
dikonsumsi. Dalam praktiknya, hal ini berarti menghambat atau menghentikan pembusukan,
mencegah kontaminasi dan menghindarkan kerusakan fisik terhadap ikan.
Berdasarkan SNI ikan beku 4110:2014 batas persyaratan mutu Escherechia
coli adalah <3 APM/g sehingga penting diadakannya sosialisasi untuk
pengusaha menengah agar mampu memenuhi persyaratan mutu dan
keamanan ikan beku. Sosialisasi ini bertujuan untuk mencegah ikan yang akan dikonsumi agar tidak tekontaminasi bakteri
patogen dengan menerapkan teknik penanganan dan sanitasi yang baik. Teknik
penanganan ikan menurut Munandar et al (2009),
yang paling umum dilakukan untuk menjaga kesegaran ikan adalah penggunaan suhu
rendah.
Tahapan sebelum pelaksanaan pendistribusian sampel dilakukan
hal-hal sebagai berikut:
· Produk segar dan sampel air segar segera diuji
· Produk beku dilelehkan dengan cara produk dimasukan ke dalam
plastik (poly bag) kemudian di aliri
dengan air mengalir hingga meleleh atau sesuai karakteristik produk tersebut.
· Produk beku yang sudah dilelehkan untuk pengujian mikrobiologi, diambil
sampel secara acak kemudian ditimbang dan dimasukan ke dalam cawan petri steril.
Perlakuan dalam penimbangan sampel harus secara aseptis. Gambar penanganan
sampel dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3.
Penanganan Sampel (Balai KIPM Kelas II Semarang, 2017)
Selama kegiatan praktik dan pengamatan,
penanganan sampel telah dilakukan sesuai standar yang disyaratkan. Hal ini
dimaksudkan agar produk perikanan tersebut mempunyai jaminan mutu yang baik.
Apabila jumlah sampel yang masuk dalam jumlah yang besar dan tidak dapat
ditangani seluruhnya maka sampel segera disimpan dalam freezer dan refrigerator
untuk menjaga dan melindungi dari penurunan mutu dan terhindar dari kontaminasi
silang. Teknik penanganan ikan menurut Meiriza et al (2016), yang paling umum dilakukan untuk menjaga kesegaran
ikan adalah penggunaan suhu dingin dan pembekuan. Pada kondisi suhu rendah
pertumbuhan bakteri pembusuk dan proses-proses biokimia yang berlangsung dalam
tubuh ikan yang mengarah pada kemunduran mutu menjadi lebih lambat.
No comments:
Post a Comment