No
|
Nama
|
Kelas
|
Universitas
|
Jurusan
|
1.
|
Nur Sitha Afrilia
|
XII-IPA 3
|
Sastra Indonesia
|
Universitas Diponegoro
|
2.
|
Lia Ardiani
|
XII-IPA 4
|
Fisika
|
Universitas Diponegoro
|
3.
|
Dian Mutiara Alfi
|
XII-IPA 3
|
Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
|
Universitas Diponegoro
|
4.
|
Nur Khasanah
|
XII-IPS 2
|
Perpajakan
|
Universitas Diponegoro
|
5.
|
Nur Khasanah
|
XII-IPA 4
|
Peternakan
|
Universitas Diponegoro
|
6.
|
Eka Oktavianto
|
XII-IPA 5
|
Elektro dan Instrumentasi
|
Universitas Diponegoro
|
7.
|
Afinda Nofi
N
|
XII-IPA 3
|
Pend. Teknik Informatika dan Komputer
|
Universitas Negeri Semarang
|
8.
|
Dyah Aulia S.N.
|
XII-IPA 3
|
Sastra Jawa
|
Universitas Negeri Semarang
|
9.
|
Galuh Prakoso
|
XII-IPA 2
|
Teknik Sipil
|
Universitas Negeri Semarang
|
10.
|
Linda Kartika
|
XII-IPA 1
|
Agroekoteknologi
|
Universitas Brawijaya
|
11.
|
Sri Wulan Hidayati
|
XII-IPA 3
|
Teknologi Hasil Perikanan
|
Universitas Brawijaya
|
12.
|
Annisatun Nikmah
|
XII-IPA 5
|
Agribisnis
|
Universitas Brawijaya
|
13.
|
Susi Lestari
|
XII-IPA 3
|
PGSD
|
UPS
|
14.
|
Intan Trizki A
|
XII-IPA 3
|
PGSD
|
UPS
|
15.
|
Widya Prasetyaningtyas
|
XII-IPA 5
|
PGSD
|
UPS
|
16.
|
Annisa Aliya M
|
XII-IPA 5
|
PGSD
|
UPS
|
17.
|
Fera Yuni K
|
XII-IPS 4
|
PGSD
|
UPS
|
18.
|
Sigit Nugroho
|
XII-IPS 4
|
PGSD
|
UPS
|
19.
|
Risqi Devi Liana
|
XII-IPA 2
|
PGSD
|
UPS
|
20.
|
Fitria Nurmalita S
|
XII-IPA 3
|
Pend. Bahasa Inggris
|
UPS
|
21.
|
Desi
Setya Lestari
|
XII-IPA 3
|
Matematika
|
UPS
|
22.
|
Dewi Sholeha
|
XII-IPA 4
|
Biologi
|
UPS
|
23.
|
Teguh Dwi Agustin
|
XII-IPS 2
|
Ekonomi
|
UPS
|
24.
|
Husnul Khotimah
|
XII-IPS 1
|
Pend. Agama
|
IAIN Semarang
|
25.
|
M. Nur Shiam
|
XII-IPA 4
|
Pend. Bahasa Inggris
|
IAIN Semarang
|
26.
|
Ayu Listiyana Wati
|
XII-IPA 1
|
PGSD
|
UMK
|
27.
|
Cita Puspitasari
|
XII-IPA 1
|
Ilmu Keperawatan
|
STIKES Widya Husada
|
28.
|
Ayu Mardiyah
|
XII-IPA 1
|
Sastra Indonesia
|
UNS
|
29.
|
Nimas Karunia Esa
|
XII-IPA 1
|
Sastra Indonesia
|
UNS
|
30.
|
Nofialita
|
XII-IPS 3
|
Perbankan Syariah
|
UIN Jogja
|
Translate
Sunday, 20 December 2015
Daftar Teman-Teman SMAN 1 Kayen yang Melanjutkan Studi
Antara Tekad dan Nekad
Kamis,30 Juli
2015-NEKAD dan TEKAD! Itulah modal awal untuk memantapkan perjalananku yang
super duper mendadak. Bingung, iya saat itu, Aku bingung antara berangkat ke
Jakarta atau tidak. Waktu itu hari kamis, kalau aku tidak berangkat sekarang
dan jumat tidak buat visa otomatis aku harus buat visa hari senin sedangkan
belum tentu hari senin Aku dapat mengurusnya karena takut kalau ada
administrassi yang kurang. Padahal uang dari Fakultas dan Universitas belum
turun. Waktu pembuatan visa juga sudah mepet. Untung saja ada uang dari
Beastudi ETOS yang sudah di tangan. Akhirnya sore itu juga pukul 17.15 aku
putuskan untuk pergi ke Jakarta setalah berdiskusi dengan Mas Oki selaku
kelompok serta kakak tingkatku di ETOS, dia merupakan Etoser Malang Angkatan
2013. Saat itu juga kita berusaha untuk
mencari tiket yang ada. Tiket kereta sudah habis, karena masih termasuk musim
mudik lebaran. Tiket pesawat sudah naik sampai 830 ribu lebih. Mas Oki
menyarankan untuk naik bus dari terminal Bungurasih. Aku sendiri juga belum
pernah ke Jakarta. Pikiranku sudah semakin runyam. Namun karena Korea sudah
menjadi daftar list target Negara yang harus Aku kunjungi dan Aku idam-idamkan.
Akhirnya Aku putuskan untuk berangkat naik bus. Mas Oki bersedia untuk
mengantarku waktu itu ke Surabaya, kita janjian setelah sholat Isya’ di Terminal Arjosari Malang.
Sebelumnya mas Aku memberitahu Alamat pembuatan Visa Kore yaitu di Jalan
Jenderal Gatot Subroto kav.57 Jakarta Selatan 12950. Akupun juga di beri nomor
mbak Sela Etoser UI. Jikalau ingin menginap di Asrama ETOS. Kemudian Aku pulang
ke Asrama untuk siap-siap. Setelah itu Aku menghubungi Bulekku yang tinggal di
Jakarta. Beliau bilang jika Aku disuruh menginap di tempatnya saja karena Depok
cukup jauh.
Sampai Asrama ada
pembinaku, namanya Mbak Lila. Aku cerita kepada Beliau tentang niatanku
berangkat ke Jakarta malam ini untuk mengurus visa serta izin tidak bisa
mengikuti pembinaan ETOS Bersama (Angkatan 2012-2014) besok paginya. Akhirnya
setelah panjang lebar, mbak Lila bersedia mengantarkanku ke Terminal Arjosari
setelah Sholat Isya’. Setelah itu Aku SMS Mas Oky untuk menunggu di Terminal
Bungurasih, Surabaya. Setelah sampai di Terminal Arjosari Malang, aku naik
bus jurusan Surabaya. Perjalanan sekitar
3 jam. Di perjalanan Aku baru memberitahu Ibuku kalauakan berangkat ke jakarta
untuk mengurus visa. Beliau sangat kawatir karena aku berangkat sendiri, malam
hari, naik bus, serta belum pernah ke jakarta. Kemudian Aku meyakinkan beliau
agar tidak kawatir dan meminta doa agar segala urusanku dilancarkan oleh Allah
SWT. Yang mebuat beliau lega ketika Aku bilang sampai terminal pulo Gadung
dijemput Om nur suaminya bulekku.
Sekitar pukul 10 aku
sampai di terminal Bungurasih, Surabaya. Berharap masih ada bus yang langsung
jurusan jakarta. Ternyata Zonk! Aku SMS Mas Oki bolak-balik katanya baru sampai
di Sidoarjo. Aku nunggu sampai setengah jam, mas oki belum ada kabar. Kemudian
aku telfon katanya masih lama. Pikiranku semakin nggak karuan. Kemudian Aku
putuskan untuk berangkat sendiri mencari bus dan tiket yang ada. NIHIL. Tempat
tiket sudah tutup. Akhirnya aku langsung menuju ke tempat bus luar provinsi.
Ada salah satu calo yang memberikan harga sekitar 425 ribu, namun setelah
bernegosiasi dia memberikan harga 350 ribu. Akhirnya aku terima. Setelah itu
Aku ditunjuki dimana busnya,tapi kata si calo, nanti busnya mapir di kantor
untuk makan, setelah itu baru jalan. Aku lihat ppenumpangnya, ternyata sangat
sedikit paling Cuma 5-7 orang. Akhirnya aku bialng ke bapaknya kalau tidak jadi
naik bus ini. Salah satu cara untuk sampai jakarta adalah backpakeran. Akhirnya
aku naik bus patas PO INDONESIA jurusan Surabaya-Semarang membayar 100.000, Bus
yang berangkat itu merupakan bus yang terakhir. Dasarnya memang nekad dan nggak
tahu jalan. Akhirnya aku tanya bapak-bapak kalau mau ke pulo gadung harus naik
apa setelah sampai di Terminal Terboyo, Semarang. Bapaknya memberi tahu kalau
nggak naik bus nusantara ya coyo, tapi harus turun di Cirebon dulu baru naik
bus lagi jurusan Pulo Gadung.
Bus Masih melaju hingga
Akupun tertidur. Sudah pukul setengah tiga perutku sudah terdengar kukuruyuk.
Hahaha, alay. Seperti biasa bus mampir ke tuban untuk memberikan makan kepada
penumpangnya. Alhamdulillah perutpun kenyang. Bus mulai melaju lagi. Teringat
mamak “Hati-hati di Jalan” air matapun menetes di balik jaket penutup kepala.
Di dalam hatiku, Aku harus bisa memberikan yang terbaik untuk mamak setelah
yang sekian kali Aku mengecewakannya. Saat liburan yang lalu HP Nokiaku hilang
di jalan saat berkunjung ke rumah guruku SMA. Pas Aku mengembalikan motor
bulekku waktu itu pas Adzan dzuhur mamak bilang kalau aku disuruh sholat dan
makan dulu, Aku bilang kepada beliau kalau Aku buru-buru dan akan sholat di
Kayen. Benar saja aku menunda menghadap panggilan Allah dan tidak menurut apa
yang dibilang mamak. Setelah Hpku hilang aku baru sadar kalau Aku tidak patuh
pada perintah beliau. Maafkan Aku Ma. Tetap saja yang namanya orang tua pasti
tidak ingin melihat anaknya sedih dan beliau selalu memaafkan apa yang kita perbuat terhadapnya. Meskipun
di dalamnya hatinya sebenarnya kecewa.
Jangan lupa sholat dan
makan. Itulah kata-kata yang selalu diingatkan mamak kepadaku. Ya Allah,
rasanya ingin pulang. Kangen beliau. Namun, Aku harus kuat, harus bisa
menggapai target dan impianku. Jam tanganku menunjukkan pukul 4 pagi, bus sudah
memajuki kabupaten pati tempat dimanaaku dilahirkan dan menempuh pendidikan
dibangku SD-SMA. Ingin turun, tapi perjalananku baru setengahnya, masa aku
harus menyerah begitu saja. HARUS KUAT, WULAN. Pukul 04:30 WIB, sudah memasuki
Adzan Shubuh, karena keterbatasan air dan tempat.Aku pun tayamum dan sholat
shubuh di dalam bus tersebut. Selesai sholat Akupun tidur sebentar. Sekitar
pukul 05.30 WIB Bus sudah memasuki, area terminal Terboyo, Semarang. Kondektur
bus menyuruhku untuk menunggu di depan conter tiket bus Coyo dan Nusantara karena conter baru dibuka pada
pukul 06.00 WIB. Waktu Setengah jam aku habiskan untuk makan dan cuci muka.
Akhirnya, Conter pun buka,karena Nusantara belum buka lalu aku pesan tiket bus
Patas PO COYO Semarang-Cirebon 70 rb. Pukul 07.00 WIB Bus baru mulai melaju.
Tiba di Cirebon sekitar pukul 1 siang. Kemudian akutanya kepada bapak-bapak
pegawai terminal, katanya kalau bus patas berangkat 14.20 Wib. Kemudia Aku
mencari mushola unutk beristirahat dan sholat.
Busnya ditunggu-tunggu
tak kunjung datang karena terlalu lama dan takut sampai jakarta terlalu malam
akhirnya aku naik bus yang tidak patas yaitu SONETA bayar 80 ribu. Menurutku
sangat mahal untuk bus yang seperti itu. Ternyata benar seharusnya cuma bayar
50 ribu, kiarena orang menunjukkan bus ini adalah calo makanya kondektur
menarik mahal. Bus ini terlalu melaju sangat pelan. Hingga waktu sore tiba
sektar pukul 17.30 WIB bus baru sampai di Kabupaten Indramayu. Baru bus melaju
cepat. Akhirnya jam 20.30 WIB Aku baru sampai di Cikampek dan menelpon Bulekku.
Untung saja suaminya bisa menjemput di Terminal Pulo Gadung. Sampai di terminal
Pulo Gadung pukul setengah sepuluh , Aku SMS Om Nur, kalau menunggu di pintu
keluar. Namun karena pintu masuk dan keluar terlalu banyak kita belum bisa
ketemu sampai 15 menitan. Untung ada bapak-bapak baik yang menolongku. Menyuruh
Omku untuk menunggu di halte Busway. Akhirnya kitapun ketemu dan langsung
pulang kerumahnya menaiki sepeda motor. Pukul sepuluh kita baru smapai di Rumah
Omku, Jakarta Utara. Setelah itu kita rundingan sebentar bagaimana besoknya
karena omkujuga kerja di kantor. Akhirnya beliau bisa mengantarkanku dulu ke
Jakarta Selatan untuk membuat visa, namun harus berangkat pagi karena Jakarta macet.
Setelah itu kamipun istirahat, tidur.
FISH CAMPAIGN
Minggu, 23 November 2014, Himpunan Teknologi Hasil Perikanan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya mengadakan fish
campaign. Kegiatan ini dilakukan oleh seluruh mahasiswa teknologi hasil
perikanan mulai dari angkatan 2011-2014. Acara ini dihadiri oleh Guru
Besar Teknologi Hasil Perikanan Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Eddy
Suprayitno, MS. Acara ini bertujuan mengajak masyarakat
untuk mengubah pola makannya dengan makan ikan.
Ikan
merupakan segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus
hidupnya berada di lingkungan perairan. Ikan mengandung protein yg tinggi yang
baik untuk tubuh, mengandung Omega 3 yang baik untuk Otak, ikan juga dapat
menangkal kanker, mencegah gangguan jantung, serta bisa digunakan untuk program
diet karna kadar lemaknya lebih rendah dibandingkan dengan daging. Ikan yang
dapat dikonsumsi masyarakat sangat beragam jenisnya seperti ikan nila, gurame,
patin, mas, tenggiri, lemuru, tongkol, tuna, salmon, kakap, kerapu, layang, dan
masih banyak lainnya. Ikan yang baik dikonsumsi adalah saat ikan dalam keadaan
pre rigor atau saat rigor mortis karena ikan masih segar. Sedangkan pada saat
post rigor, keadaan ikan hampir busuk, banyak lendir, mata pucat, sisik mudah
lepas, dan warna insang pucat.
Acara Fish
Campaign diselenggarakan untuk memperingati Hari Ikan Nasional yang jatuh pada
tanggal 21 November 2014. Kegiatannya meliputi long much dari Gazebo Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan UB sampai dengan Car Free Day jalan Ijen. Setiap
angkatan mahasiswa Prodi Teknologi Hasil Perikanan membuat banner, poster,
serta atribut ayng berbeda-beda. Ada yang memakai bando dengan ditempeli kardus
dan diberi slogan dengan tema gemar makan ikan, ada pula yang menggunakan kain
putih yang diikatkan di kepala dengan tulisan bertema gemar makan ikan serta
ada pula yang menggunakan pita biru yang diikatkan di lenggannya. Setiap
beberapa meter mahasiswa teknologi hasil perinkanan menyanyikan mars Gemar
Makan Ikan, agar masyarakat lebih tertarik untuk mengkonsumsi ikan. Sesekali
perwakilan kelas memberikan tips dan trik cara memilih ikan segar, memilih
produk ikan yang baik tidak mengandung boraks dan formalin. Selain itu mereka
juga memberitahukan manfaat ikan bagi tubuh kita.
Setelah
sampai di Car Free Day, Kating dan jajarannya mulai dari angkatan
2011-2014 memberikan sosialisai tentang manfaat ikan, kondisi ikan yang baik
untuk dikonsumsi, dan ragam produk yang dihasilkan dari pengolahan ikan.
Acara selanjutnya adalah penampilan perkusi dari angkatan 2013 dilanjutkan senam
bareng dan pembagian produk ikan kepada masyarakat.
Tidak
berhenti sampai disitu, acarapun dilanjutkan di Fakultas dengan pembagian door
prize dan penampilan seni setiap angkatan. Di samping itu dari prodi Manajemen
Sumber Daya Perikanan juga mengadakan makan ikan gratis untuk umum di depan
Gedung A, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang.
Monday, 23 November 2015
Panti, Sadarkan Diri akan Hidup ini
Setiap
nafasmu adalah hidupku, setiap pengorbananmu adalah perjalananku, setiap
tangismu adalah sakitku. Ibu, perjuanganmu saat melahirkanku tak bisa kubalas
meskipun digantikan oleh langit dan bumi
seiisinya. Ibu jasamu sangat besar
bahkan tak ternilai dan tak akan pernah hilang meski dimakan oleh waktu.
Terimakasih, engkau telah melahirkanku di dunia ini, mengajari dan
mengenalkanku banyak hal. Aku masih ingat ketika waktu kecil sering merengek
minta digendong, meminta ini dan itu harus dituruti dan yang membuatmu sakit
ketika engkau menyuruhku dan aku malah bilang "ah atau nanti". Maafkan Aku Mamak.
Minggu 22 Otober 2015, Aku bersama teman-teman
Penerima Manfaat Beastudi ETOS Malang Angkatan 2014 diberikan kesempatan untuk
mengunjungi salah satu Panti Lansia di Kota Malang, Panti itu bernama Al-Ishlah.
Kami berangkat pukul 07.00 WIB dari asrama dan berkumpul di Gazebo FKH UB.
Pukul 07.45 kami mulai meninggalkan Universitas Brawijaya, menuju salah satu
desa kecil di Kecamatan Blimbing Malang. Tempat dimana Beliau-beliau dirawat di
panti lansia. Sepanjang perjalanan disela sendagurau bersama teman-teman, yang
aku bayangkan hanya buyutku dulu yang susah diatur, masih sibuk bekerja
membersihkan rumput depan rumah, sampai-sampai pas beliau pergi ke Sungai
pernah diseruduk oleh Sapi gila. Pikiranku Cuma ingin pulang kangen mamak yang
setia menungguku dirumah, yang selalu menanyakan kabarku setiap nelfon, yang
selalu berpesan untuk menjaga diri, sholat dan makan. Iya, karena sekarang
kenyataannya aku memang jauh dengan orang tuaku. Tinggal di kota perantaun jauh
dengan sanak keluarga. Meskipun begitu satu hal yang aku ingat aku harus
benar-benar niat menuntut ilmu dan suatu saat nanti harus bisa menghajikan
kedua orang tua dengan jerih payahku.
Perjalanan
begitu cepat 15 menit kemudian kami sampai pada perputaran jalan pesawat dan
lanjut menuju kecamatan Blimbing. Teman-teman sudah mulai sibuk dengan Hpnya
sendiri, ada yang bercerita bab sulam tas menggunakan benang wol, dan ada juga
yang cerita tentang kehidupan kampusnya. Hah,, Aku bersyukur bisa bertemu dengan
teman-teman Etoser malang karena mayoritas latar belakang kami sama berasal
dari keluarga sederhana. Susah payah aku meloby Mamak dan Bapakku agar bisa
kuliah di Universitas Negeri. Namun kenyataannya beliau memang tidak punya
cukup uang untuk menguliahkanku, membiayai biaya hidupku di kota perantauan,
dan membayar kost selama setahunnya. Namun suatu ketika, ada seminar motivasi
di SMA dimana beliau bercerita bahwa beliaupun bersal dari keluargayang kurang
mampu hingga akhirnya beliau bisa kuliah gratis, pergi keluar negeri pernah
mendapatkan IP 4 dan sekarang bekerja di salah satu perusaan terbesar di
Indonesia dan yang lebih WAW beliau berasal dari kota sama bahkan satu desa
yang sama. Sejak saat itulah Aku harus bisa, harus bisa minimal sama seperti
Beliau. Akhirnya aku memberanikan diri untuk mengikuti berbagai event, mulai
dari Try out UTUL UGM di SMAN 2 Pati, Simulasi SBMPTN di Solo, ETOS EXPO di
Universitas Diponegoro sampai dengan aku mengikuti seleksi Beastudi Etos di
Semarang.
Tak
terasa sudah sampai di depan Panti Lansia Al Ishlah, saat turun dari Angkutan
Umum Aku melihat 2 nenek yang sedang berjemur menggunakan kursi roda ditengah
terik matahari, satu nenek lagi datang menghampiri kami namanya nenek yuli,
beliau sampai sekarang belum menikah namun wajahnya sangat ceria. Beliau salah
satu nenek yang masih sehat di panti tersebut. Setelah bersalaman dengan nenek
yuli, aku menghampiri dua nenek yang berada di kursi roda tersebut. Terlihat
raut wajahnya yang senang, mungkin Beliau sangat merindukan kasih sayang dari
anaknya. Saat perawatnya bilang “nek, ayo masuk. Sampean nggak kepanasan ta dari tadi berjemur terus? Aku aja
kepanasan”. Dalam hati aku Cuma tersenyum atas tingkahnya, semua terbayang pada
buyutku yang selalu enggan jika disuruh istirahat, maunya membersihkan rumput
depan rumahnya terus. Ketika itu pukul 09.00 kami berkumpul di Mushola panti, sharing
bersama Bapak Nur salah satu perawat dan pengelola panti Al-Ishlah.Beliau
menceritakan bagaimana awal berdirinya Panti Al Ishlah sampai pada cerita
bagaimana nenek itu ditelantarkan oleh anak-anaknya. Dari anaknya yang enggan
merawat orang tuanya karena rumahnya bau pesing, anaknya yang sibuk mengurus
pekerjaannya, anaknya yang pergi keluar negeri, dan masih banyak yang lainnya.
Aku
terkesan pada salah satu nenek disana, dulu beliau adalah pegawai negeri sipil.
Anaknya ingin dikuliahkannya tetapi tidak mau dan memilih menjadi seorang
istri. Beliau sekarang kakinya bengkak entah sakit apa aku lupa, Saat ditanya
kegiatan nenek tersebut setiap harinya ngapain beliau menjawab bahwa disini
setiap selesai sholat maghrib sedikitnya harus membaca Al- Quran minimal dua
halaman. “Dua halaman itu sedikit dek” kata Beliau. Ya Allah, nenek ini saja
mempunyai semangat untuk Beribadah kepadaMu, mengapa hambamu ini terkadang
pembinaan pagi masih enggan-engganan, masih ngantuk , terkadang tak
bersemangat. Bagaimana bisa aku menjalankan amanah di luar sana jika aku tak
dekat denganMu Ya Rabb. Ampunilah Aku.
Masih
bersama dengan nenek ini yang berasal dari Pasuruan beliau menceritakan
hidupnya bahwa nanti saat mempunyai pasangan hidup itu harus saling mengerti,
memahami, dan memiliki. Beliau bilang “Anak saya, saya larang pacaran diluar
rumahkarena tidak ada pengawasan jadi kalau mau pacran harus didalam rumah agar
ada pengawasan”, kalau kita mengaca pada prinsip Beliau ini, sekarang masing
banyak anak muda yang pacaran sembarangan, padahal Allah melarang kita untuk pacaran sekedar memandang
dengan nafsu saja dilarang karena jatuhnya ke zina mata apalagi orang pacaran yang
berpegangan tangan dll yang mengakibatkan
kondisi yang tidak diinginkan.
Kami
lanjutkan untuk sekadar saling sapapada nenek-nenk di panti tersebut, ada nenek
yang tidak mempunyai mata namun Beliau saat bercerita sangat semangat dan
humoris, “Pokoknya dimanapun tempatnya jaga sholat, berteman baik dengan sesama”
begitu nasihat terakhirnya sebelum kami pulang. Kebanyakan di tempat tersebut
menggunakan kaki roda hanya 2 nenek yang masih sehat dan berjalan masih tegak.
Saat kami akan izin untuk pulang ada salah satu nenek yang bilang “ mau pulang
ta?” seolah-olah enggan melepaskan kami, begitulah orang tua, sebagaimanapun
dia, mereka tetap orang tua kita, tetap orang yang telah melahirkan kita,
merawat kita. Sehingga kita sebagai anak selayaknya berbakti kepada orang tua
kita. Seperti firma Allah “ Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua
dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mere berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Q.S Al
Israa’ 17:24)
Ingat kita bukan siapa-siapa tanpa kedua orang tua kita, maka
selayaknya kita harus menghormati dan berbakti kepada Beliau sampai kapanpun
karena surga berada ditelapak kakinya. Selama kita masih bernyawa dan hidup
bersamanya maka mari bersama-sama untuk menghilangkan kebiasaan kita "ah
atau nanti" ketika beliau menasehati dan menyuruh kita melakukan sesuatu.
Rawatlah beliau saat beliau sudah tak bisa merawatmu. Sesibuk apapun, tengok dan telfonlah
beliau meski untuk sekedar menyapanya saat engkau sedang merantau agar tak cemas
hatinya. Jangan menyesal ketika mereka telah dipanggil oleh sang Pencipta Allah SWT. Jangan sia-siakan waktumu. Ingat sekali lagi Ridha Allah adalah Ridha Orang Tua dan Surga
berada di telapak kaki Ibu. Terimakasih Mamak. Setiap hembus nafasmu adalah
hidupku. J Lets to be a good child and proud have them.
Sunday, 11 October 2015
“Berinovasi, Berkontribusi, Mengabdi Tiada Henti”
Mahasiswa
merupakan sekelompok pemuda yang diharapkan dapat membawa perubahan bangsa Indonesia
yang lebih baik. Hal ini dikarenakan mahasiswa memiliki pengetahuan yang luas,
intelektualitas yang cukup bagus serta mempunyai cara berpikir yang lebih
matang dan dapat diandalkan. Di mata masyarakat
mahasiswa merupakan seseorang yang tahu dan pintar dalam segala hal sehingga
keberadaannya diharapkan dapat membawa kontribusi yang nyata kepada masyarakat
luas.
Salah satu poin Tri Dharma Perguruan Tinggi
yaitu pengabdian masyarakat. Tujuan dari poin tersebut yaitu mahasiswa diharapkan
mampu mengaplikasikan dan mengamalkan
ilmu pengetahuan serta teknologi yang didapatkan di bangku kuliah kepada
masyarakat sekitar kampus khususnya dan
masyarakat di Indonesia pada umumnya. Hal ini didukung dengan peran mahasiswa
sebagai Agent Of Change (Generasi Perubahan), Social Control (Generasi
Pengontrol) dan Iron Stock (Generasi Penerus)
untuk mewujudkan perubahan dan
pembangunan bangsa secara cepat.
Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat tentu mempunyai andil di dalamnya. Sebagai generasi perubahan (Agent Of Change) inilah fungsi penting seorang mahasiswa untuk ikut serta berkontribusi menyumbangkan hasil pemikirannya untuk meningkatkan dan merubah perekonomian masyarakat demi kesejahteraan. Pada ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan momen yang sangat tepat untuk memberdayakan masyarakat demi kesejahteraan yang lebih baik dengan saling bekerjasama mengelola hasil produk ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) secara berkelanjutan sehingga kontribusi mahasiswa tak akan pernah berhenti. Dalam ajang ini kelompok PKM yang satu dengan kelompok yang lainnya bisa saling bersinergi memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar masyarakat tentunya dengan bahan/pokok ide PKM yang sama.
Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat tentu mempunyai andil di dalamnya. Sebagai generasi perubahan (Agent Of Change) inilah fungsi penting seorang mahasiswa untuk ikut serta berkontribusi menyumbangkan hasil pemikirannya untuk meningkatkan dan merubah perekonomian masyarakat demi kesejahteraan. Pada ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan momen yang sangat tepat untuk memberdayakan masyarakat demi kesejahteraan yang lebih baik dengan saling bekerjasama mengelola hasil produk ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) secara berkelanjutan sehingga kontribusi mahasiswa tak akan pernah berhenti. Dalam ajang ini kelompok PKM yang satu dengan kelompok yang lainnya bisa saling bersinergi memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar masyarakat tentunya dengan bahan/pokok ide PKM yang sama.
Pekan
Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah suatu wadah yang dibentuk oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia untuk
mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliaahan
kepada masyarakat luas. Manfaat dari progam ini bagi mahasiswa adalah
mendapatkan insentif, mendapatkan
pengalaman, mendapatkan kenalan atau koneksi serta dapat membantu membangun
Bangsa Indonesia melalui ide-ide kreatif. Pada bulan juni yang lalu sebelum
Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari DIKTI untuk penyeleksian peserta yang
lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2015, salah satu tim PKM dari
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya berkontribusi nyata
di Desa Sukokerto, Pajarakan, Probolinggo, Jawa Timur. Sebagai langkah awal tim
mereka merekrut 10 orang untuk mengikuti program tersebut secara gratis, 2 dari
10 orang tersebut adalah saya sendiri dan rekan saya Inessa Putri penerima
manfaat Beastudi Etos Malang 2014. Aksi yang telah kami lakukan yaitu melakukan
konservasi Hutan Mangroef dengan menanam 250 pohon mangroef sebagai langkah
awal di pantai Tambak Sari, Probolinggo dan pemberian sumbangan dana untuk
perawatan konservasi mangroef tersebut. Di harapkan wilayah tersebut terhindar dari
abrasi laut serta menjadi tempat pariwisata konservasi hutan mangroef buatan dimana
pengunjung dapat menanam pohon mangroef sendiri kemudian dapat merawatnya
sampai tumbuh besar dan bisa mengecek
pertumbuhannya di website resmi “Baby
Mangroef”. Pengunjung juga bisa bergabung menjadi anggota “Family Baby Mangroef”. Hal ini dapat
memberikan dampak positif kepada masyakat sekitar untuk menambah penghasilan
sehari-hari serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan adanya
pariwisata akan diselenggarakan ini.
Mangroef
memiliki manfaat yang sangat banyak. Buah mangroef bisa dijadikan produk olahan pangan dan non
pangan. Produk olahan pangan yaitu keripik, sirup, dodol dan tepung buah
mangroef. Sedangkan Produk olahan non pangan yaitu sabun dan bahan pewarna
alami. Tim yang memiliki hasil PKM maupun produk inovator yang sejenis atau berkaitan
dengan mangroef bisa saling bekerjasama untuk meningkatkan penghasilan
masyarakat sekitar. Sehingga desa tersebut bisa dijadikan sebagai Desa
Produktif atau Desa Binaan.
Desa
Sukokerto, Pajarakan, Probolinggo juga memiliki potensi hasil alam yang
melimpah. Selain pohon bakau atau pohon mangroef, desa tersebut memiliki
potensi untuk budidaya ikan, kepting, udang
dan rumput laut. Namun sebagian besar budidaya tersebut milik
perseorangan dan masyarakat masih mengandalkan hasil laut. Sehingga diharapkan
tim Mahasiswa yang mempunyai hasil PKM yang sejenis bisa diterapkan di desa
tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Mahasiswa
yang mempunyai hasil PKM yang telah didanai dikti dapat bersinergi dengan tim
PKM lain untuk membangun desa produktif di wilayah Indonesia. Sehingga hasil
pemikiran mereka tidak hanya bermanfaat untuk diri mereka sendiri namun juga
bermanfaat untuk orang lain. Dalam pembangunan desa produktif seharusnya juga
di dukung oleh pemerintah setempat untuk
bantuan sumbangan dana agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Di harapkan dengan
kegiatan seperti ini mahasiswa terus berinovasi dan berkreatifitas
mengembangkan diri serta berkontribusi secara nyata kepada masyarakat. Dikti
diharapkan juga membentuk suatu lembaga untuk menampung hasil dari PKM
Mahasiswa yang layak untuk di terapkan kepada masyarakat luas sehingga dalam
pengelompokannya juga lebih mudah untuk membangun desa produktif yang
efektif. Mahasiswa juga diharapkan untuk
mengabdi tiada henti kepada masyarakat demi kejayaan dan kesejahteraan bangsa
Indonesia. Semoga lahir desa-desa produktif lain untuk Indonesia yang lebih
baik.
Sunday, 4 October 2015
Orientasi ETOS Nasional Wilayah Malang 2015
Malang, Mahasiswa
penerima manfaat beastudi ETOS Universitas Brawijaya wilayah Malang saat ini
(05/09) sedang mengadakan kegiatan ORENS (Orientasi Etos Nasional) Indoor untuk
menyambut mahasiswa baru penerima Beastudi ETOS angkatan 2015 di Fakultas Peternakan,
Universitas Brawijaya. Acara ini merupakan agenda ETOS setiap tahunnya. Kegiatan
ini dimulai sejak pukul 06.00 WIB.
Materi yang akan disampaikan kepada peserta ORENS yaitu
materi tentang Dompet Dhuafa yang akan disampaikan oleh Koordinator Wilayah
Etos Malang Bapak Abdul Khaqim, Kiat-kiat menjadi Mawapres oleh Mas Fatih
mahasiswa Berprestasi 2014 Fakultas Hukum, materi tentang Organisatoris oleh
Mas Reza Pratama Presiden EM Universitas Brawijaya 2014, serta Achivment
Motivation Training (AMT) oleh Pak Ilham dosen psikologi Fakultas Ilmu Sosial
dan Politik.
“Bung Karno mengatakan beri Saya 10 Pemuda maka akan Saya
guncangkan dunia, namun cukup beri Saya 11 Mahasiwa ETOS akan Saya guncangkan
Universitas Brawijaya” demikian yang dipaparkan oleh Billy Juliadi selaku Ketua
Panitia ORENS 2015. Dia juga mengatakan bahwa pelaut yang handal tidal
dilahirkan pada laut yang tenang. Harapannya, calon Etoser 2015 dapat menjadi
generasi ETOS yang cerdas, handal, kuat, tangguh, berprestasi dan berjiwa
sosial serta dapat memanfaatkan uang saku setiap bulan dan pembinaan ETOS
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tema kegiatan ini yaitu Generasi Cerdas
Menuju Indonesia Emas.
“Meskipun Saya Tidak
Lulus Ujian Nasional namun tidak menjadikan saya terpuruk, itu malah menjadi
semangat dan motivasi bagi saya untuk bisa lebih baik lagi dan lagi. Bukan seberapa banyak kamu mendapatkan piala,
sertifikat atau penghargaan lainnya, tapi seberapa banyak kamu bermanfaat untuk
untuk orang lain” demikian yang disampaikan oleh Mas Fatih Mahasiswa
Berprestasi 2014 Fakultas Hukum yang Lulus Cumlaude tahun ini. Kedepannya calon
Etoser 2015 tidak hanya berambisi pada akademik saja melainkan juga menjadi
manusia sosial yang bermanfaat untuk sesama seperti sabda Rasulullah SAW “Sebaik-baik manusia adalah yang paling
bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni.
Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul
Jami’ no:3289) serta Firman Allah SWT “Jika
kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri”
(QS. Al-Isra:7). (swh)
“Beastudi Etos Malang Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Berbagi Buku dan Susu Gratis”
Malang – Beastudi
Etos Malang Universitas Brawijaya bekerjasama dengan adik-adik Desa Produktif
Panjaitan hari ini (Minggu, 3 Mei 2015) mengadakan
kegiatan bagi 100 buku dan susu gratis kepada pengunjung khususnya anak-anak di
Car Free Day,Malang. Aksi ini dilakukan dalam rangka memperingati hari Hari
Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2015 kemarin. Kegiatan
dimulai dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB.
Kegiatan ini tak hanya dilakukan dengan
membagi buku dan susu gratis melainkan juga meminta saran, harapan, pesan dan
kesan terhadap Pendidikan di Indonesia. Pengunjung yang menuliskan harapannya
di tiga lembar banner itu dari berbagai usia dari adik-adik yang masih TK, SD,
SMP, SMA, Mahasiswa, Anak Pank, Guru, Polisi dan Orang Tua. Bahkan ada juga
pemulung yang bersedia menuliskan harapannya untuk Pendidikan di Indoensia.
“Tulisan ini akan kami kirim kepada Dompet
Dhuafa Pusat agar dijadikan aksi yang nyata tidak hanya sekedar harapan saja,”
ujar Andri Hidayat, Supervisor Beastudi Etos Malang.
“Dengan Pendidikan seseorang bisa membentuk
pola pikir yang bagus sehingga bisa bertindak dan bersikap yang bagus pula,” imbuhnya.
Saat
testimoni Hari Pendidikan Nasional
dengan orang tua, ada beberapa dari mereka yang belum mengetahui kapan
diperingatinya Hari Pendidikan Nasional. Adapula dari mereka yang tanya kepada
anaknya terlebih dahulu, ada yang lupa, namun tidak sedikit dari mereka yang
langsung menjawab dengan benar.
“Pendidikan
sangat penting untuk masa depan anak dan agar kita tidak dibohongi orang lain,”
ucab Rodhotul Khasanah, salah satu pengunjung Car Free Day.
Pendidikan
sangat penting bagi semua orang untuk mengembangkan kecerdasan dan potensi yang
dimilikinya. Kemajuan dan pembangunan
bangsa juga tergantung pada pendidikan generasi muda. Bersikap dan
bertindakpun juga membutuhkan pendidikan. Namun, banyak dari pelajar yang belum
mengerti arti pendidikan sebenarnya sehingga mereka terpengaruh oleh pergaulan
bebas dan tindakan asusila. Oleh karena itu, tanamkan jiwa semangat belajar
ilmu pengetahuan dan akhlak kepada semua orang untuk pendidikan Indonesia yang
lebih baik. (swh)
Etoser Malang 2014 Latihan Kepenulisan
Malang- Pembinaan Pekanan Beastudi Etos Malang Angkatan 2014
dilaksanakan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya
(Minggu 24 Mei 2015).Tema yang diusung panitia pada kelompok keempat ini adalah
Kepenulisan. Pembinaan dilaksanakan pada pukul 12.30-15.00 WIB. Pemateri pada
siang hari ini adalah Annisa Ariyani Mahasiswa Universitas Negeri Malang
Angkatan 2011 jurusan Sastra Indonesia.
Kenapa sih kita harus menulis?
Itu adalah pertanyaan mendasar yang harus kita ketahui jawabannya. Kira-kira
menurut kalian apa sih alasan kita harus sering menulis? Ya Agar kita mempunyai
catatan sejarah tentang kehidupan kita di masa lampau. Selain itu kita juga
mendapatkan banyak manfaat diantaranya bagi kesehatan kegiatan menulis dapat
memperlancar peredaran darah, mengurangi kadar stress dan trauma. Bagi pikiran,
menulis dapat meningkatkan daya ingat dan meningkatkan kemampuan berfikir kita.
Bagi masa depan, dengan menulis kita juga bisa jadi orang yang terkenal tentunya
contohnya seperti Tere Liye, Ahmad Fuadi, Dewi Lestari, dan Andrea Hirata.
Mereka terkenal karena kepiawaiannya dalam menulis. Kalau kita senang menulis
itu juga bisa menjadi ladang amal jariah kita karena kita membagikan ilmu
kepada orang-orang dan bermanfaat untuk orang tersebut.
Langkah Awal menulis itu kita
harus menentukan Genre tulisan kita dulu yaitu Sastra atau Non Sastra. Sastra
itu meliputi cerpen, puisi,cerita rakyat, prosa, novel dan novelet. Sedangkan
non sastra meliputi artikel, berita, essay dan karya tulis ilmiah. Kita juga
bisa mengirimkan hasil karya kita ke media massa seperti Surya, Jawa Pos,
Kompas Kampus, Replubika, Radar Malang dan lain-lain.Langkah kedua kita harus
sesering mungkin membaca buku apapun itu serta kita juga ikut komunitas yang
mendukung tentang kepenulisan/ jurnalistik. Jurus jitu dalam menulis yaitu kita
harus mengawali dengan menulis hal kecil yang kita sukai, selanjutnya kita bisa
menulis kata-kata motivasi agar kita lebih semangat dalam menulis, menulis
puisi dan menulis diary.
Pramoedya Ananta Toer
mengatakan bahwa orang boleh pandai
setinggi langit, tapi selama ia tak menulis ia aka hilang di dalam masyarakat
dan dari sejarah. Oleh karena itu sekecil apapun kegiatan kita abadikan
dengan tulisan. Agar jadi pengingat di masa yang akan datang karena ketika sebuah karya selesai ditulis maka
pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi (Helvy Tiana
Rosa). (swh)
Friday, 1 May 2015
Kunjungan HIMATEKPAL ITS ke BEM FPIK UB
(Sabtu, 18 April 2015) BEM Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang mengadakan diskusi kemaritiman dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh November. Acara dimulai pada pukul 10.00 WIB, terlambat jauh dari acara yang telah terjadwalkan yang semula direncanakan pada pukul 08.00 WIB. Peristiwa ini dikarenakan pihak HIMATEKPAL baru berangkat pada pukul 08.00 WIB dari Surabaya. Sebelum diskusi berlangsung kedua lembaga ini mengadakan sharing organisasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui susunan struktural organisasi serta program kerja yang telah direncanakan maupun yang telah dilaksanakan sehingga nantinya diharapkan saling menginpirasi dari kelebihan masing-masing lembaga.
Setelah dilakukan sharing organisasi, para peserta istirahat, sholat dan makan siang. Kemudian acara dilanjutkan diskusi kemaritiman yang diawali dengan penampilan vidio permasalahan perikanan dari WWF. Masalah perikanan yang dijelaskan WWF adalah overfishing terjadi karena penggunaan trawl, long line, dan bom.Diskusi ini dimoderatori oleh Risris, Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan angkatan 2013. Diskusi mulai aktif setelah moderator meminta pendapat tentang Overfishing yang telah terjadi di Indonesia. Menurut pendapat salah satu peserta dari HIMATEKPAL, "Overfishing tidak hanya dilakukan oleh nelayan indonesia namun kebanyakan dilakukan oleh nelayan dari luar negeri yang mempunyai kapasitas penangkapan lebih besar atau mereka yang biasa menggunakan trawl sehingga ikan dari berbagai ukurang bisa tertangkap sehingga ikan yang tumbuh dan berkembang biak lebih sedikit". Long line juga menjadi penyebab overfishing karena ikan yang ditangkap tidak bisa ditentukan jenisnya dan ukurannya.
Setelah diskusi selesai dilanjutkan foto bersama. Acara selesai pada pukul 15.00 WIB.
Subscribe to:
Posts (Atom)