Indonesia adalah
negara maritim. Dua per tiga dari wilayah Indonesia adalah perairan.Selama ini
pendidikan di Indonesia khususnya bagi masyarakat nelayan dinilai sangat kurang
bahkan rendah. Anak nelayan lebih banyak memilih untuk membantu orang tuanya
bekerja dibandingkan dengan sekolah.Hal inilah yang menjadi problematika bagi
bangsa Indonesia akibat sumberdaya perairan yang melimpah namun tidak
termanfaatkan karena kurangnya tenaga ahli di bidang perikanan. Akibatnya, hasil
laut Indonesia banyak di ekspor ke luar negeri dalam bentuk bahan masih
original atau belum mengalami proses pengolahan/ diversification product. Selain itu keterampilan melaut nelayan
yang terasah namun kurangnya tingkat pendidikan mereka maka mengakibatkan tingkat kesejahteraanya yang semakin rendah.
Mahasiswa sebagai agent of change bagi bangsa Indonesia
sangat dinantikan perannya untuk perubahan bangsa. Sebagai mahasiswa perikanan
kami sadar, tanpa nelayan kami tak dapat mengkonsumsi seafood yang sudah terbukti kandungan gizinya untuk meningkatkan
kecerdasan manusia. Tak hanya untuk meningkatkan kecerdasan, banyak produk
perikanan misalnya minyak ikan, juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh
seperti menjaga kesehatan fungsi jantung, menurunkan kadar kolestrol,menurunkan
tekanan darah tinggi, dll. Dari berbagai permasalahan inilah kami mengadakan
pengabdian Masyarakat di Sendang Biru Malang.Menumbuhkan semangat belajar cikal
bakal penggerak masa depan disektor perikanan.
Ascovil (Assited
Social Coastal Village) merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang diadakan
oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Brawijaya Malang. Kegiatannya meliputi mengajar adik-adik binaan Sekolah
Nelayan, Bersih-bersih pantai, Sosialisasi kesehatan kepada masyarakat
setempat,dll. Antusias adik-adik sekolah dasar dalam belajar patut kami
apresiasi karena ada beberapa dari mereka yang memilih untuk tidak sekolah dan
membantu orang tuanya kerja.
Belajar bersama
anak nelayan diawali dengan Science Fun. Adik-adik
diberikan pelatihan untuk membuat replika gunung berapi selanjutnya mereka yang
mempraktekkan dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan disekitar lingkungan
mereka. Selanjutnya pembuatan kerajinan tangan seperti membuat rangkain bunga,
dan melukis pot untuk dipajang dilingkungan sekolah mereka. Selain itu ada
kegiatan Lomba Cerdas Cermat dengan melibatkan semua siswa area kelas menjadi
seru. Mereka berebut menjawab pertanyaan dengan lihai. Setelah usai lomba
cerdas cermat dilanjutkan dengan lomba mewarnai Peta Indonesia, tujuan dari
kegiatan ini adalah agar mereka tahu sumberdaya perikanan di Indonesia sangat
potensial dan itu bisa membawa perubahan kehidupan mereka untuk menuju tingkat
kesejahteraan yang lebih baik. Kegiatan belajar anak nelayan diakhiri sambutan
oleh Kepala Sekolah dan foto bersama.
Kegiatan ASCOVIL
selanjutnya yaitu bersih-bersih pantai. Pantai merupakan batas antara daratan
dan perairan laut yang perlu dijaga kebersihannya untuk mempertahankan
keindahan alam dan ekosistem perairan. Pantai merupakan salah satu tempat
wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan. Namun banyak dari mereka yang
kurang memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Apabila pantai
kotor, dan sampah tersebut terseret oleh ombak maka akan mengakibat pencemaran
secara bertahap di perairan laut untuk itu sangat penting menjaga kebersihan
pantai. Pantai yang dibersihkan oleh tim Ascovil dan pemuda sendang biru yaitu Pantai
Arjuna dan Pantai Bangsong. Kebanyakan dari sampah tersebut adalah styrofoam,
plastik makanan ringan, botolplastik,dll.
Semangat memajukan
daerah pesisir harus selalu kita tingkatkan. Hal ini akan membawa dampak yang
lebih besar bagi bangsa indonesia karena sumberdaya perairan laut yang sangat
potensial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apabila potensi ini
dikelola sendiri oleh masyarakat maka tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia
menjadi pusat maritim dunia. Jalesveva Jayamahe. –swh-
No comments:
Post a Comment