Translate

Friday 21 February 2014

Restu Ibuku Awal Jalan Hidupku

          Malam semakin larut, disini sudah pulul 21:31. Biasanya Ibu selalu menyuruhku untuk tidur. Tapi akhir-akhir ini aku dibiarkannya begadang karena beliau tahu apa yang sedang kulakukan. Ya hanya dengan restu Beliaulah hidupku bisa tenang. Karena Beliaulah aku bisa disini menyapa kalian dan bertemu dengan teman-temanku setiap paginya.
          Entahlah, apa yang kupikirkan saat ini. Rasanya aku ingin bergerak maju, tapi maju kemana? Rasanya aku sudah ingin pergi, tapi pergi kemana? Disinilah dalam kesunyian dan kententraman jiwa, aku mulai merenungkan mau jadi apa aku nanti. Suatu hari  tekadku sudah bulat untuk melanjutkan di perguruan tinggi setelah lulus sekolah nanti. Tapi mulutku sudah tak bisa mengatakan keinginanku pada Ibuku karena melihat perekonomian keluargaku seperti ini, pasti tak mungkin bagi Ibu untuk bisa membiayainya. Akhirnya ku tundapermintaanku itu.
         Pagi harinya ada pelajaran Bahasa Indonesia, Guruku ini sangat semangat memberikan motivasi pada siswa-siswinya agar mereka mau usaha untuk kuliah. Kata Beliau saat ini sangat banyak beasiswa yang diberikan pada mahasiswa. Jadi nggak boleh takut lagi nggak bisa kuliah gara-gara masalah finansial. Banyak kakak kelas yang beliauy ceritakan dari keluarga tidak mampu tapi bisa kuliah sampai S2. Hal inilah yang memotivasi diriku agar mau dan berani untuk bilang ke Ibu entah bagaimanapun responnya nanti.
         Sebetulnya sejak aku kelas X aku sudah bilang sama Ibu kalau aku ingin kuliah setelah lulus nanti. Tapi beliau bilang " Ngko nek mamak nde duwek yo tak kuliahke wuk nek gak nde yo kue sing sabar, penting kue saiki sinau sing temen." Dari situ dari malam kemalam aku terus merenungkan kata-kata tersebut. Air mataku sudah tak bisa terbendung lagi. Aku hanya bisa berdoa kepada Allah agar aku kuat menghadapi ini semua. Hingga pada suatu malam aku dibangun, dan Sholat tahajud. Setelah itu duduk dan merencakan semua apa yang harus aku lakukan agar tidak mengewakan kedua orang tuaku.
         "Ya! Aku nggak boleh nyerah, aku harus semangat dalam mengejar impianku" itu adalah motivasi diri untuk mempengaruhi pikiranku agar melakukan segala sesuatu sebaik mungkin. Karena aku sejak smp memang sudah aktif di berbagai organisasi, aku juga nggak mau menghentikannya di SMA. Sejak kelas X aku menjadi Sekretaris OSIS 2, kemudian kelas XI aku menjadi Bendahara 1, menjadi wakil pradana putri Ambalan Angling Dharma-Setyowati dan sejak kelas X-XII posisi sebagai Sekretaris 1 di kelas masih bertahan. Tidak cukup dalam berorganisasi, aku mencoba mencari pengalaman dengan mengikuti ekstra mapel seperti OSN MTK dan OSN Kimia agar kemampuanku di bidang akademik juga meningkat. Aku juga pernah mengikuti desain poster. Menurutku apapun yang aku lakukan di SMA ini tentang  keletihanku dalam menjalankan organisasi maupun ekstra pasti dapat membantuku di kehidupanku kelak entah aku bisa kuliah atau enggak yang jelas pengalamanku itu akan membantuku dalam bersosialisasi di kehidupan kemasyarakatan. Oleh karena itu ilmu berorganisasi itu bisa menjadi antisipasiku kalau-kalau aku tidak melanjutkan kuliah nanti.
        Ya setelah pagi itu, setelah diberi motivasi guruku, pulang sekolang aku mencoba mengumpulkan seluruh tenaga dan jiwaku untuk memberanikan diri bilang "Mak, wulan pengin kuliah. Ngedikane guruku kathah beasiswa". Mungkin hati beliau sudah mulai luluh dengan keinginanku ini. Permintaanku ini sudah tidak kuucapakan 1,2 atau 3 kali saja tapi berpuluh-puluh permitaan untuk kuliah aku ucapkan padanya. Dan yang terakhir aku katakan padanya sekaligus untuk meyakinkannya "Mak, wulan cuma pengin nyuwun restu supados mangke wulan saget kuliah. Mangke wulan insyaalah saget golek beasiswa lan nyambi kerja.".  Terlihat  ibu menghelakan nafasnya "Heem wuk, kue tak ntuki kuliah. Ngko takon Budhemu mbi masmu. Mae mok gak pengin kue terpengaruh ambi wong-wong sing gak genah". Saat dapat restu darinya, hidupku terasa lebih tenang, sepertinya untuk menyunggingkan bibirpun jauh lebih ringan. Ya Allah terimakasih, inilah jawaban yang Engkau berikan padaku selama ini. Tak henti-hentinya aku mengucapkan syukur kepada Allah swt. Alhamdulillah. Aku yakin dengan restu itulah jalanku akan dilancarkan olehNya. Ini adalah awal dari perjuanganku, Aku tak boleh mensia-siakan kesempatan yang telah ku dapat. Bismillah.
           Beberapa hari kemudian Ibuku bilang " wuk, jare masmu ono beasiswa etos sing geratis nganti lulus, jajal kue melu iku. Nek kue bener-bener temenan." mendengar perkataanya itu alangkah bahagianya hidupku, ternyata beliau juga mencarikan informasi-informasi untukku. Aku cuma bisa menjawab "nggih mak" sambil memberikan senyum padanya.
            Terima kasih Ya Allah atas semua jawaban yang engkau berikan padaku. Selanjutnya jika etos memang jalanku, lancarkanlah Ya Allah . Amin. Dan aku aku mengusahakannya semaksimal mungkin. Ya Allah satu permintaanku. Abisa Lulus UN 2014 dan Lolos SNMPTN 2014 di PTN yang aku inginkan,impikan,dan harapkan. Amin Ya Rabbal'alamin. Tak lupa teman-temanku seangkatan di Sekolah SMA Negeri 1 Kayen dan SMA di seluruh Indonesia bisa Lulun UN 2014. Amin. Teman yang perlu kita lakukan saat ini adalah belajar, belajar dan belajar.

           Terimakasih Ya Allah, Aku mencintaimu,Aku menyayangimu, Maafkan Aku, Terimakasih. :)
Itu adalah kata-kata yang diajakrkan pak setyadi saat seminar kewirausahan di SMA.

                                                       SALAM SUKSES UNTUK PEJUANG! :)

      

No comments: